Kampanyekan Gaya Hidup Tanpa Rokok, WITT Gelar Pemilihan Putri WITT 2026
Pemilihan Puteri WITT 2026 kali ini ingin lebih banyak mengajak generasi muda agar sadar tentang bahaya merokok terutama para wanita muda
Ringkasan Berita:
- WITT kembali gelar pemilihan Putri WITT 2026 setelah sempat vakum
- Pemilihan ini bertujuan mengajak anak-anak muda agar menjadi duta sehat tanpa rokok
- WITT meminta agar ada perda larangan berjualan rokok 500 meter dari sekolah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) kembali mengadakan pemilihan Putri WITT 2026 setelah sempat vakum.
Pemilihan Putri WITT 2026 tersebut akan dilaksanakan pada Februari 2026 di Jakarta sekaligus memberikan donasi kepada Yayasan Jantung Indonesia, Yayasan Kanker Anak Indonesia dan Srikandi Donor Darah Indonesia.
Ketua WITT Jakarta Yanthi Heru mengatakan ajang pemilihan Puteri WITT 2026 kali ini ingin lebih banyak mengajak generasi muda agar sadar tentang bahaya merokok terutama para wanita muda yang saat ini cukup memprihatinkan sehingga membawa efek positif dilingkungan sekitar.
"Pemilihan ini bertujuan mengajak anak-anak muda pada umumnya berusia antara 17-22 tahun untuk menjadi duta sehat tanpa rokok. Karena WITT meyakini bahwa usia muda ini menjadi target utama pasar iklan rokok," kata Yanthi Heru saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/11/2025).
Yanthi Heru mengatakan langkah ini sejalan dengan Generasi Indonesia Emas 2045 yang sehat dan Cerdas, berkualitas, tangguh dan berakhlak.
Baca juga: BRIN Umumkan Hasil Penelitian Kandungan Rokok Elektrik, Upaya Jembatani Sains dan Kebijakan Publik
"WITT memilih anak-anak muda khususnya wanita yang diharapkan mampu menjadi perpanjangan tangan menyuarakan gaya hidup sehat tanpa asap rokok di kalangan mereka, hal ini diyakini dapat lebih efektif dalam merangkul usia muda untuk lebih dapat," kata dia.
Yanthi mengatakan WITT memahami pemasukan negara dari industri rokok. Namun, kata dia, masyarakat harus tetap diberi edukasi mengenai bahaya merokok.
"Kami bukan organisasi yang menentang tapi penyeimbang memberikan informasi kepada masyarakat bagaimana akibat dari merokok dan mengimbau agar tidak merokok terutama generasi muda. Kita berharap hidup tanpa asap rokok," kata Yanthi.
Yanthi mengatakan tingkat pertumbuhan anak muda mulai merokok mulai mengkhawatirkan. Kata dia, anak usia 14 tahun di Indonesia sudah mulai merokok.
"Kami hanya organisasi yang mengimbau, memberikan akibat-akibat dari hal-hal negatif akibat konsumsi rokok," kata dia.
Yanthi mengatakan pihaknya sedang memperjuangkan mengenai larangan berjualan rokok 500 meter dari institusi pendidikan. Selain itu, mereka juga meminta agar spanduk atau billboard juga dijauhkan dari tempat pendidikan atau sekolah.
| Andre Taulany Resmi Menduda, Keinginan Cerai dari Rien Wartia Dikabulkan |
|
|---|
| Prabowo Tunda Terbang ke Australia, Kumpulkan Pejabat di Halim: Ada Apa? |
|
|---|
| Terduga Pelaku Ledakan Masjid SMAN 72 Gunakan Bom yang Diaktifkan Pakai Remote |
|
|---|
| Perintah Irjen Djuhandhani ke Anak Buahnya yang Cari Bilqis: Jangan Pulang kalau Korban Belum Ketemu |
|
|---|
| Ukraina Serang Kilang Minyak Rusia di Oblast, 37 Drone Berhasil Dicegat Moskow |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.