Rabu, 19 November 2025

Bacaan Doa

Rukun dan Tata Cara Melaksanakan Shalat Jenazah, Lengkap dengan Bacaan Doanya

Shalat jenazah merupakan salah satu kewajiban kaum Muslim terhadap sesama Muslim yang telah meninggal dunia, berikut rukun dan tata caranya.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Endra Kurniawan
SRIPO/SRIPO/SYAHRUL
SHALAT - Puluhan umat muslim dan muslimah memanjatkan doa minta hujan seusai mengikuti serangkaian Shalat Istisqa, shalat minta hujan di halaman Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Palembang, Kamis (12/10/2023). Shalat jenazah merupakan salah satu kewajiban kaum Muslim terhadap sesama Muslim yang telah meninggal dunia, berikut rukun dan tata caranya. 

Niat untuk jenazah laki-laki:

أُصَلِّي عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ (اِمَامًا / مَأْمُوْمًا) فَرْضَ كِفَايَةٍ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli ‘ala hadzal-mayyiti arba‘a takbiratin (imaman/ma’muman) fardha kifayatin lillahi ta‘ala.

Artinya: “Aku niat shalat atas jenazah (laki-laki) ini empat kali takbir (menjadi imam/makmum) fardhu kifayah karena Allah Ta‘ala.”

Niat untuk jenazah perempuan:

أُصَلِّي عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ (اِمَامًا / مَأْمُوْمًا) فَرْضَ كِفَايَةٍ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli ‘ala hadzihil-mayyitati arba‘a takbiratin (imaman/ma’muman) fardha kifayatin lillahi ta‘ala.

Artinya: “Aku niat shalat atas jenazah (perempuan) ini empat kali takbir (menjadi imam/makmum) fardhu kifayah karena Allah Ta‘ala.”

Baca juga: Tata Cara dan Niat Shalat Sunnah Safar: Amalan Rasulullah saat Bepergian Jauh

2. Berdiri

Sebagaimana shalat pada umumnya, dalam melaksanakan shalat jenazah pun diharuskan berdiri bagi yang mampu.

Hanya saja ada perbedaan yang cukup mencolok, yakni di dalam shalat jenazah hanya berdiri dan tidak ada ruku, sujud, maupun duduk tasyahud. 

3. Takbir Pertama dan Membaca Al-Fatihah

Takbir dalam shalat jenazah dilakukan sebanyak empat kali secara berurutan.

Setiap selesai takbir dilanjutkan dengan melafalkan bacaan dan doa yang berbeda, yaitu sebagaimana berikut:

Setelah takbir pertama membaca surat Al-Fatihah:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ﴿١﴾ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ﴿٢﴾ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ﴿٣﴾ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ﴿٤﴾ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ ﴿٥﴾ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ﴿٦﴾ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّينَ ﴿٧

Bismillahir-rahmanir-rahim (1), al-hamdu lillahi rabbil-‘alamin (2), ar-rahmanir-rahim (3), maliki yaumid-din (4), iyyaka na‘budu wa iyyaka nasta‘in (5), ihdinas-shirathal-mustaqim (6), shirathal ladzina an‘amta ‘alaihim ghairil-maghḍubi ‘alaihim walad-dhallin (7).

Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (1). Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (2). Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (3). Pemilik hari Pembalasan (4). Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan (5). Bimbinglah kami ke jalan yang lurus (6). (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat (7).”

4. Takbir Kedua dan Membaca Shalawat

Setelah takbir kedua membaca shalawat Nabi:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 

Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad, wa ‘ala ali sayyidina Muhammad.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved