Cerita Fotografer Audrey Tjahjono Meniti Karier di New York: Awalnya Berkiprah di E-commerce
Fotografer asal Indonesia, Audrey Tjahjono, melepas kariernya di dunia e-commerce sebagai analis setelah menemukan passion.
Ringkasan Berita:
- Fotografer asal Indonesia, Audrey Tjahjono, melepas kariernya di dunia e-commerce sebagai analis setelah menemukan passion barunya di dunia fotografi.
- Karya fotografi Audrey bergaya visual dokumenter yang hangat dan penuh empati dan banyak memotret foto keluarga dan pernikahan.
- Aktivitas fotografinya menyasar berbagai kota di AS seperti New York, Boston, San Francisco, dan Cleveland.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fotografer asal Indonesia, Audrey Tjahjono, melepas kariernya di dunia e-commerce sebagai analis setelah menemukan passion barunya di dunia fotografi.
Kini dia berkiprah di New York, salah satu kota terbesar di Amerika Serikat.
Audrey banyak berkiprah di dunia fotografi yang berturut lewat gambar-gambar bergaya visual dokumenter yang hangat dan penuh empati.
Karya-karya fotonya berfokus pada keluarga, pasangan, dan potret kehidupan sehari-hari, yang menghadirkan keindahan dalam kejujuran, bukan dalam pose yang sempurna.
Dalam menekuni profesi ini sehari-harinya Audrey Tjahjono berbasis di Queens, New York. Dia menggunakan pendekatan yang alami dan naratif dalam memotret objek bidikannya.
Ia lebih memilih menangkap momen yang spontan seperti tawa, tatapan, atau sentuhan kecil yang sering terlewat dan menjadikannya arsip emosional bagi keluarga.
“Saya tidak mencari pose yang sempurna. Saya mencari sesuatu yang nyata — perasaan, hubungan, dan cinta yang terlihat sederhana tapi bermakna," ungkapnya dikutip Rabu, 19 November 2025.
Audrey secara rutin melakukan sesi foto di berbagai kota besar di AS seperti New York, Boston, San Francisco, dan Cleveland, melayani klien keluarga yang mempercayakan setiap tahap kehidupan mereka untuk ia abadikan.
Dengan gaya dokumenter yang lembut dan atmosfer sinematik, ia menciptakan karya yang tidak hanya indah, tetapi juga terasa hidup dan jujur.
Pernah Berkarier Jadi Analis E-commerce
Audrey mengawali kariernya sebagai analis e-commerce di salah satu agensi digital terbesar di Amerika. Setiap harinya ia mempelajari perilaku konsumen, kampanye iklan, dan strategi pemasaran berbasis data.
Di nsela pekerjaannya, muncul dorongan untuk merekam kehidupan dengan cara yang lebih manusiawi. Dia memanfaatkan kamera film tua untuk menemaninya berburu objek foto sekaligus saksi bisu perjalanannya mengubah angka menjadi kisah, dan analisis menjadi seni.
“Data bisa menjelaskan apa yang terjadi, tapi foto bisa menunjukkan mengapa hal itu penting,” katanya.
Dari hobi fotografi di akhir pekan, minat ini berkembang menjadi bisnis yang kini melayani klien di berbagai kota, mulai dari New York, Boston, San Francisco, hingga Cleveland.
Proyek Dokumenter
Selain karya komersialnya, Audrey juga menginisiasi proyek dokumenter pribadi bertajuk “Threads of Time”, yang merekam kisah para lansia di New York melalui foto dan wawancara.
Proyek ini menyoroti nilai memori, migrasi, dan warisan lintas generasi — tema yang juga menjadi benang merah dalam seluruh karyanya. “Setiap keriput punya cerita dan setiap cerita pantas diingat," tulisnya dalam catatan proyek.
| Alasan Penjualan Jet F-35 AS ke Arab Saudi Jadi Kontroversi, Dapat Protes dari Israel |
|
|---|
| Trump Bela Putra Mahkota Arab Saudi dari Tuduhan Pembunuhan Khashoggi |
|
|---|
| 5 Hal tentang Penjualan F-35 ke Arab Saudi, Berpotensi Menggeser Keseimbangan di Asia Barat |
|
|---|
| Indonesia Bakal Kirim 20 Ribu TNI ke Gaza, MUI: Jangan Sampai Masuk Jebakan Amerika Serikat |
|
|---|
| Trump Tebar Ancaman ke Kartel Meksiko, Klaim Tahu Tiap Alamat Gembong Narkoba |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/audrey-ok.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.