Tiga Karya Terbaik AKTIF 2025 Siap Tembus Pasar Film Dunia
Tiga karya film dan animasi terbaik dari Bootcamp AKTIF 2025 akan mendapat fasilitasi promosi di JAFF Market dan Asia TV Forum & Market Singapura
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tiga karya film dan animasi terbaik dari Bootcamp Akselerasi Kreatif (AKTIF) 2025 akan mendapat fasilitasi promosi di JAFF Market dan Asia TV Forum & Market Singapura, membuka jalan strategis bagi sineas muda Indonesia menembus pasar internasional.
Program yang digelar Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif pada 21–23 November 2025 di Jakarta ini menjadi wadah intensif bagi 35 karya terpilih dari 61 pendaftar.
Para peserta berasal dari komunitas kreatif hingga rumah produksi, dengan fokus pada kesiapan karya untuk masuk ke pasar global.
Deputi Bidang Kreativitas Media, Agustini Rahayu, menegaskan bahwa momentum perfilman nasional yang tengah naik—65 juta penonton hingga November 2025 dengan 178 film lokal tayang di bioskop—harus diperkuat lewat strategi distribusi dan promosi.
“Ini bukti kualitas dan kuantitas yang bergerak maju. Tugas kita sekarang mendorong pemasaran dan distribusinya,” ujar Ayu.
Program AKTIF dirancang bukan hanya sebagai ruang kolaborasi, tetapi sebagai akselerator yang menghubungkan talenta muda dengan kebutuhan industri.
Tantangan terbesar, menurut Ayu, adalah menemukan dan memetakan talenta unggul agar tidak berhenti di tahap produksi.
Tahun ini, kurator profesional Sastha Sunu, Adrian Jonathan Pasaribu, dan Ayu Diah Cempaka menyeleksi 61 pendaftar kategori film, dari mana 35 karya dipilih untuk mengikuti bootcamp.
Sementara itu, program animasi turut menghadirkan talenta dari berbagai daerah yang telah memiliki konsep dan IP matang, serta membutuhkan penguatan di sisi model bisnis, distribusi, dan kesiapan market.
Dari keseluruhan peserta, tiga karya terbaik berkesempatan memperoleh fasilitasi promosi di JAFF Market dan Asia TV Forum & Market 2025 Singapura sebagai jalur strategis menuju pasar internasional.
Baca juga: Kementerian Ekraf Latih Pegiat Kreatif Semarang Bikin Video Promosi Hanya Bermodal Ponsel
Direktur Film, Animasi, dan Video Kemenekraf, Doni Setiawan, menambahkan bahwa banyak karya berhenti di meja produksi tanpa sempat bertemu penonton.
“AKTIF menjembatani gap tersebut dengan materi praktis dari profesional industri serta peluang promosi nyata di forum market internasional,” jelasnya.
Selain film, subsektor animasi juga mendapat perhatian khusus.
Talenta dari berbagai daerah yang sudah memiliki konsep dan IP matang dibekali penguatan model bisnis, distribusi, dan strategi pasar.
Bootcamp ini digelar bersama Rangkai, Cinema Poetica, dan Metra TV, menghadirkan sesi intensif seputar legal distribution, strategi promosi, storytelling, pitching, hingga ekosistem industri komersial.
Sejumlah praktisi profesional seperti Barry Maheswara, Novi Hanabi, Aline Jusria, Redemptus Rangga Raditya, dan Aisya Fabien turut menjadi pemateri.
Dengan fasilitasi promosi internasional bagi karya terbaik, AKTIF 2025 menegaskan komitmen pemerintah memperkuat subsektor film dan animasi sebagai pilar ekonomi kreatif yang berdaya saing global.
Sumber: Tribunnews.com
| Bukan Lagi Pengguna, Ekraf Pacu Generasi Muda Jadi Produsen Teknologi Keamanan Digital |
|
|---|
| Pegiat Fesyen Berpeluang Tampil Gratis di Pameran Nasional, Pendaftaran IDE.IND 2025 Resmi Dibuka |
|
|---|
| Satu Tahun Prabowo–Gibran, Ekonomi Kreatif Jadi Katalis Pertumbuhan Baru |
|
|---|
| Indonesia Jadi Sorotan Dunia di Osaka Expo 2025, Paviliun RI Raup 3,5 Juta Pengunjung |
|
|---|
| AI Jadi Katalis Baru Ekonomi Kreatif, Pemerintah Siapkan Strategi Inklusif dan Berkelanjutan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.