Jumat, 12 September 2025

Pilpres 2024

Puji Pertemuan Surya Paloh-Prabowo, PKS: Politik Tidak Boleh Saling Ancam

Apabila  situasi saling ancam dan sandera yang terjadi maka jelas merupakan kemunduran demokrasi di era reformasi.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh memberikan keterangan saat konferensi pers seusai menggelar pertemuan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023). Pertemuan politik kebangsaan antara kedua pemimpin partai tersebut menyepakati akan saling menghormati keputusan politik termasuk sosok bakal calon Presiden dan bakal calon Wakil Presiden yang akan diusung masing-masing partai jelang Pemilihan Umum 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyambut baik pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Gerindra di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023).

Ketua DPP PKS Almuzammil Yusuf mengatakan pertemuan tersebut sangat terhormat lantaran Paloh dan Prabowo bersepakat untuk menghargai sikap politiknya masing-masing.

"Merupakan pertemuan politik yang terhormat antara dua pimpinan Parpol yang saling menghormati dan menghargai pilihan politik dan capresnya masing-masing," kata Muzammil dalam keterangannya, dikutip pada Senin (6/3/2023). 

Baca juga: Sekjen PKS: Tak Ada yang Salah dengan Silaturahmi Antara Surya Paloh dan Prabowo

Muzammil menegaskan bahwa UUD 1945 sudah menjamin hak kebebasan parpol peserta Pemilu untuk dapat mengusung dan  mendukung capresnya masing-masing. 

"Kontestasi politik tidak boleh dalam situasi saling ancam dan sandera. Yakni memaksakan pilihan capresnya untuk didukung, jika tidak ikut mendukung maka diancam dengan kriminalisasi hukum," ujarnya. 

Menurutnya, apabila  situasi saling ancam dan sandera yang terjadi maka jelas merupakan kemunduran demokrasi di era reformasi.

"Masyarakat kita sudah sangat dewasa dengan perbedaan pilihan dan kandidat politik, termasuk perbedaan capres. Jangan sampai kedewasaan masyarakat ini tidak diikuti oleh para elitnya. Ini lucu, dunia jadi terbalik-balik," ucapnya.

Sebelumnya, Partai Gerindra dan Partai Nasdem saling menghormati perbedaan keputusan politik jelang Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, usai mendapat kunjungan silaturahmi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

"Kita dapat suatu kesimpulan tertentu, kita sepakat untuk saling menghormati keputusan politik masing-masing," kata Prabowo di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023).

Untuk diketahui, jelang pilpres 2024, Gerindra telah membangun koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sementara itu, Nasdem membentuk Koalisi Perubahan bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres.

Selain itu, Gerindra dan Nasdem sepakat untuk mewujudkan pemilu 2024 yang damai tanpa menimbulkan konflik, serta mewujudkan pemilu yang jujur dan adil.

"Kita sepakat bahwa ini komunikasi politik harus lebih intensif, lebih sering dilakukan dengan semua pihak," ucap Prabowo.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan