Jumat, 12 September 2025

Pilpres 2024

PSI Tak Dukung Anies Karena Politik Identitas, NasDem: Merasa Paling Benar

Gus Choi mengingatkan PSI tak selalu menciptakan narasi permusuhan agar bangsa Indonesia tidak rusak.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
Fersianus Waku
Petinggi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar konferensi pers di Jakarta, Selasa (7/3/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi menyindir Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merasa paling benar sendiri.

Hal itu terkait sikap PSI yang tak mau mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 lantaran politik identitas.

Gus Choi mengingatkan PSI tak selalu menciptakan narasi permusuhan agar bangsa Indonesia tidak rusak.

"Politisi kok merasa paling benar sendiri, selalu menciptakan permusuhan. Rusak negara ini kalau dipimpin sekelompok manusia yang selalu menciptakan permusuhan," kata Gus Choi kepada wartawan, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: PSI Bakal Koalisi dengan Parpol Pendukung Ganjar Pranowo di 2024

Dia menegaskan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu memiliki pertalian darah dengan pahlawan nasional.

"Memang dia (PSI) siapa? Mas Anies jelas nasabnya, cucu pahlawan nasional," ucap Gus Choi.

Gus Choi menganggap narasi negatifnya politik identitas yang kerap dialamatkan ke Anies merupakan framing dan retorika kaum nasionalis sekuler.

"Di Indonesia tidak ada tempat bagi kaum nasionalis sekuler. Di Indonesia sesuai dengan falsafah pancasila harus menjadi kaum nasionalis religius," ungkapnya..

Dia menegaskan bahwa nilai-nilai agama dan politik tidak dipisahkan melainkan harus disinergikan dan dikolaborasikan.

"Politik dan negara tanpa nilai-nilai agama akan menjadi lumpuh dan menjadi sekuler. Ini berbahaya untuk Indonesia," imbuh Gus Choi.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengungkapkan alasan partainya tak mau berkoalisi dengan Koalisi Perubahan yang mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Grace mengatakan bahwa politik identitas menjadi alasan PSI menutup pintu bergabung dengan Koalisi Perubahan.

Dia menyebut PSI tak memiliki masalah secara personal dengan Anies, namun politisasi identitas yang dinilainya bisa menyebabkan masyarakat saling gontok-gontokan.

"Jangan mempolitisasi agama, jangan memainkan politik identitas, karena rusak kita, masyarakat kita banyak yang belum terdidik, akhirnya mereka baper, Pemilu udah lewat masih saja gontok gontokan di bawah," kata Grace di kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa (7/3/2023).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan