Selasa, 9 September 2025

Pemilu 2024

Pengamat: Banyak Menteri Mulai Kehilangan Fokus Kinerja karena Jadi Caleg, Jokowi Perlu Reshuffle

Di ujung periode masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi), banyak menteri yang mulai kehilangan fokus kinerjanya.

Instagram @jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut perlu melakukan reshuffle atau pergantian menteri karena banyaknya menteri Jokowi yang mendaftarkan diri menjadi caleg. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, di ujung periode masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi), banyak menteri yang mulai kehilangan fokus kinerjanya.

Pangi menduga, sejumlah menteri sudah sibuk memikirkan masa depannya.

Sebagai contoh, banyak menteri Jokowi yang mendaftar sebagai calon legislatif (caleg) untuk Pemilu 2024.

"Sebetulnya menteri di ujung ini banyak yang masih fokus dan banyak yang sudah enggak fokus," kata Pangi, saat dihubungi, Minggu (14/5/2023).

Baca juga: PSI Bawa Artis Maju Jadi Caleg, Selain Giring Ganesha Ada Komika Mongol dan Badai eks Kerispatih

"Sibuk tentang memikirkan masa depannya, dianggap menteri yang mereka jabat sekarang adalah masa lalu mereka," sambungnya.

Oleh karena itu, Pangi mengatakan, Jokowi perlu melakukan reshuffle atau pergantian menteri.

"Saya pikir sudah perlu lagi Jokowi melakukan reshuffle atau mengganti menteri yang mendaftar jadi caleg," ucapnya.

Meski demikian, Pangi memandang, reshuffle pun tak lagi menjadi pilihan yang efektif, melihat periode masa jabatan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang sebentar lagi berakhir.

"Saya pikir sudah perlu lagi Jokowi melakukan reshuffle atau mengganti menteri yang mendaftar jadi caleg," tuturnya.

"Ini sudah di ujung, sudah enggak ada efektivitas lagi meskipun gonta ganti menteri dengan cara reshuffle. Bagaimana pun sudah di ujung," lanjutnya.

Sementara itu, Pangi mengatakan, di momen menjelang akhir periode masa jabatannya, Presiden seharusnya meninggalkan legacy.

"Yang sangat disayangkan, Presiden mestinya meninggalkan legacy yang baik di ujung kepemimpinannya yang hampir selesai," kata Pangi.

Baca juga: Siap Menangkan Ganjar Pranowo dan PDIP di Pemilu 2024, Ketua DPP Bali Anggap Ini Wajib Hukumnya

"Dengan memberikan pembelajaran politik yang penting, terutama etika menterinya, supaya tetap membantu Presiden dan menyarankan agar tidak menjadi caleg ketika masih menjabat menteri," ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago angkat bicara soal fenomena banyak menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) daftar caleg Pemilu 2024.

Pangi mengatakan, fenomena ini terus terjadi di setiap Pemilu.

Ia menuturkan, hal itu dilakukan karena partai politik (parpol) merasa punya kebutuhan agar tak kehilangan kursi yang sudah diperolehnya.

"Fenomena ini terus terjadi setiap Pemilu. Menteri aktif yang didaftarkan menjadi caleg," kata Pangi, saat dihubungi, Minggu (14/5/2023).

"Partai merasa punya kebutuhan agar kursi jadi enggak lepas di partai tersebut. Partai mana yang mau kursinya berkurang, kan enggak ada," katanya.

Lebih lanjut, Pangi menegaskan, parpol membutuhkan figur menteri menjadi caleg lantaran kemungkinan keberhasilannya yang besar.

"Itulah fakta dan realitas politiknya, partai butuh caleg yang calon jadi. Menteri itu caleg yang kemungkinan jadinya besar kansnya," ucap pengamat politik itu.

Untuk diketahui, beberapa partai telah mendaftarkan menteri Jokowi ke KPU RI untuk maju sebagai caleg Pemilu 2024.

Di antaranya, yakni Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar (Gus Halim), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Wamenaker Afriansyah Noor, dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Angela Tanoesoedibjo.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan