Kamis, 20 November 2025

Pilpres 2024

Pilpres Diprediksi Berlangsung 2 Putaran, Pemilih 'Capres Ketiga' akan Jadi Penentu Kemenangan

Ia menyebut, pendukung Capres ketiga atau capres yang tidak lolos putaran pertama akan menjadi penentu di putaran final.

Ist
Pengamat politik dari Universitas Mathla’ul Anwar Banten, Ali Nurdin. Ia mengatakan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden kemungkinan berlangsung dua putaran, di mana pendukung Capres ketiga akan menjadi penentu di putaran final. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peta politik nasional semakin jelas setelah Golkar dan PAN begabung dengan Gerindra dan PKB mendukung Prabowo Subianto.

Menurut Ali Nurdin, pengamat politik dari Universitas Mathla’ul Anwar Banten, Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 kemungkinan berlangsung dua putaran.

Ia menyebut, pendukung Capres ketiga atau capres yang tidak lolos putaran pertama akan menjadi penentu di putaran final.

“Sudah semakin nyata mengarah ke dua putaran,” kata Ali Nurdin, pengamat politik dari Universitas Mathla’ul Anwar Banten, Senin (14/8/2023).

Berdasarkan beberapa hasil survei terakhir, saat ini belum ada satu pun calon presiden yang unggul secara signifikan. Prabowo Subianto (Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN) dapat dikatakan sebagai kandidat terkuat dengan potensi dukungan sekitar 32 persen sampai 34%, namun selisihnya dengan Ganjar Pranowo (PDIP, PPP, Perindo) masih terbilang tipis hanya sekitar 1-2% saja. Sedangkan Anis Baswedan (Nasdem, Demokrat, PKS) semakin tertinggal jauh dengan elektabilitas di bawah 20%.

“Jadi kemungkinan besar yang masuk ke putaran kedua adalah Prabowo dan Ganjar,” jelas doktor Ilmu Politik dari Unpad Bandung ini.

Dengan peta politik seperti itu, Ali Nurdin menilai Prabowo memiliki keunggulan untuk merebut tambahan suara lebih besar dari pemilih Anies Baswedan.

Sebab pemilih Anies lebih banyak beririsan dengan pemilih Prabowo ketimbang dengan pemilih Ganjar Pranowo.

Faktor Jokowi

Namun demikian, Ali menjelaskan bahwa peta politik ini sangat dinamis yang memungkinkan terjadinya perubahan di saat-saat terakhir.

Faktor dukungan dari Presiden Jokowi bisa menjadi pembeda atau pengubah permainan (game changer) dalam peta persaingan ketiga Capres ini.

“Jangan lupa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi saat ini masih cukup tinggi di atas 70%. Jika mengikuti logika approval voting, maka calon yang didukung oleh Presiden Jokowi kemungkinan mendapat dukungan suara lebih banyak,” jelas Direktur Strategy Consulting ini.

Presiden Jokowi sebagai kader PDIP hadir pada saat deklarasi Ganjar sebagai calon presiden, namun belum pernah secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Ganjar.

Sementara Prabowo yang belakangan sering terlihat bersama-sama dengan Presiden Jokowi semakin mengidentikan diri sebagai penerus Jokowi.

“Ini salah satu kunci yang membuat dukungan terhadap Prabowo menguat dalam 2-3 bulan terakhir ini,” beber Ali Nurdin. Sedangkan Anis Baswedan yang mengusung tagline “perubahan” terlihat semakin berkurang dukungannya.

Faktor pembeda lain yang dapat mengubah peta politik adalah sikap PKB dan Demokrat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved