Pilpres 2024
Alasan Budiman Sudjatmiko Tak Dukung Ganjar Pranowo: Indonesia Butuh Pimpinan yang Strategik
Budiman Sudjatmiko tak mendukung Bacapres Ganjar Pranowo di kontestasi Pilpres 2024. Ini alasannya.
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Pravitri Retno W
"Tapi setelah 25 tahun, saya terinspirasi setelah membaca buku ‘Paradoks Indonesia’ yang diberikan oleh Pak Prabowo, ditulis oleh Pak Prabowo," jelas Budiman.
"Kok semangatnya sama seperti yang dulu saya dengan teman-teman aktivis perjuangkan untuk kedaulatan rakyat Indonesia," sambugnnya.
Budiman mengaku telah memahami isi pemikiran Prabowo lantaran sama dengan dirinya.
"Jadi, sudah saatnya tugas sejarah harus menyatu dengan tugas negara. Dan karena itu pula, saya memahami isi pikiran Pak Prabowo Subianto."
"Kalau saya tidak mencintai isi pikiran itu, berarti saya mengkhianati diri saya sendiri, mengkhianati cita-cita saya sendiri dulu waktu berjuang," ungkap Budiman.
Punya Misi

Baca juga: Fakta-fakta Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo: Punya Misi, Siap Terima Sanksi, PDIP Ucap Selamat
Budiman Sudjatmiko mengaku punya misi untuk mempersatukan dua partai politik, PDIP dan Gerindra.
Bukan tanpa alasan, Budiman ingin dua kekuatan politik itu bersatu agar menebalkan persatuan nasional.
Hal ini disampaikan Budiman dalam wawancara khusus bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, di Kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Selasa (15/8/2023).
“Maunya saya begitu (PDIP-Gerindra bersatu), secara konkret bahwa Gerindra bersatu dengan Golkar dan PAN, tambah lebih baik lagi dalam artian persatuannya jadi lebih tebal,” kata Budiman.
Adapun Budiman tak berpikir praktis soal capres dan cawapres antar kedua partai, mengutip Wartakotalive.com.
Fokusnya hanya ingin menebalkan persatuan bukan sebatas untuk kepentingan pesta demokrasi di 2024, tapi persatuan yang punya komitmen jangka panjang.
“Kalau soal sepraktis itu nggak menjadi fokus saya. Fokus saya adalah bagaimana menyatukan kekuatan nasional dalam persatuan nasional, kerja sama persatuan nasional yang bukan cuma menghadapi pemilu 2024, tapi saya membayangkan ini adalah seuatu strategis jangka panjang,” katanya.
Siap Disanksi
Budiman juga menuturkan siap disanksi oleh PDIP.
“Jangan berandai-andai terkait sanksi."
"Ini situasi dinamis, saya pikir kalaupun ini berisiko, saya tidak akan lari dari tanggung jawab,” katanya, dikutip TribunJateng.com.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.