Pilpres 2024
Anies Makin Merosot, Elektabilitasnya Kalah Jauh Dibanding Prabowo-Ganjar Menurut Litbang Kompas
Dibandingkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, elektabilitas Anies Baswedan semakin merosot menurut Litbang Kompas.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Tiara Shelavie
Lalu, di simulasi 5 nama, elektabilitas Ganjar semakin meningkat pesat menjadi 31,8 persen, Prabowo 27,8 persen, dan Anies 15,6 persen.
Baca juga: Elektabilitas Ganjar Teratas Versi Litbang Kompas, PPP: Sebulan Dua Bulan Kedepan Akan Makin Kuat
Terakhir, untuk simulasi 3 nama, lagi-lagi Ganjar menempati peringkat pertama dengan elektabilitas 34,1 persen, Prabowo 31,3 persen, dan Anies masih di bawah 20 persen, yaitu 19,2 persen.
Diketahui, survei ini dilakukan dengan tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023, melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia, dengan margin of error lebih kurang 2,65 persen.
Dianggap sebagai Alarm bagi Koalisi

Elektabilitas Anies Baswedan yang merosot jauh dibandingkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dianggap menjadi alarm bagi Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, Demokrat, dan PKS.
Juru Bicara Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengungkapkan penentuan bacawapres Anies menjadi langkah penting untuk kembali menaikkan elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Oleh karena itu, dibutuhkan penentuan bakal cawapres Anies untuk menepis kedua isu tersebut. Langkah itu diyakini bisa segera meningkatkan elektabilitas," kata Herzaky.
Karena itu, Demokrat mendesak Anies untuk segera mendeklarasikan cawapres.
Terlebih, kata Demokrat, kriteria cawapres Anies sudah jelas.
"Terkait cawapres sepenuhnya diserahkan kepada Mas Anies. Kriterianya sudah jelas, tak elok jika kemudian terbangun narasi yang terkesan mendikte," kata Kamhar saat dikonfirmasi, Senin (21/8/2023).
Ia pun mengingatkan piagam kerjasama tiga partai koalisi perubahan.
Dalam poin keempat, Koalisi Perubahan untuk Persatuan bakal mengumumkan capres dan cawapresnya dalam waktu yang tidak terlalu lama.
"Saat ini kita telah melewati separuh jalan penandatangan deklarasi menuju Pilpres, artinya sudah kelamaan."
"Lagipula tak ada argumentasi logis secara politik untuk menunda-nunda. Koalisi lain mungkin menunggu putusan MK terkait batas umur minum Cawapres, kita tidak demikian," jelasnya.
Ia menilai deklarasi paket komplit tersebut mesti disegerakan karena Anies tak memiliki kemewahan berupa dukungan elektabilitas yang jauh mengungguli kompetitor.
Baca juga: Survei Litbang Kompas pada Simulasi 3 Nama Capres: Ganjar 34,1 Persen, Prabowo 31,3 dan Anies 19,2
Anies juga tak memiliki kemewahan sebagai penguasa atau didukung penguasa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.