Senin, 8 September 2025

Pilpres 2024

Usai Cabut dari KPP, Demokrat: Pilihan Tinggal ke PDIP atau Gerindra

Demokrat menegaskan pilihan untuk berkoalisi tinggal dua yaitu bergabung ke PDIP ataupun Gerindra.

Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/8/2023). Demokrat menegaskan pilihan untuk berkoalisi tinggal dua yaitu bergabung ke PDIP ataupun Gerindra. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman, mengungkapkan partainya tinggal memiliki pilihan untuk berkoalisi dengan PDIP atau Gerindra setelah resmi meninggalkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dan mencabut dukungan terhadap bacapres, Anies Baswedan.

"Setelah dengan resmi kita tidak lagi bergabung dalam koalisi yang dibentuk oleh Pak Anies Baswedan, NasDem, dan PKB, maka tentu pilihan kami realitas politik saat ini ada dua pilihan ke rumah PDI Perjuangan atau ke rumah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)," ujarnya dalam program Satu Meja Kompas TV seperti dikutip pada Kamis (7/9/2023).

Kendati demikian, Benny mengatakan keputusan tersebut, bergantung dari PDIP maupun Gerindra apakah mau untuk menerima Demokrat masuk dalam koalisi.

"Tetapi tentu rumah mana yang akan dipilih, tentu tergantung apakah yang punya rumah berkenan untuk menerima kami juga," jelasnya.

Dengan pernyataannya ini, Benny menegaskan bahwa Demokrat tidak mungkin kembali ke KPP.

Baca juga: Jubir Demokrat: Saat Ini Kami Terus Berkomunikasi, Baik dengan Parpol Parlemen maupun Nonparlemen

Sehingga, dirinya mengatakan telah menjalin komunikasi dengan PDIP maupun Gerindra terkait boleh atau tidaknya Demokrat untuk berkoalisi.

"Oleh sebab itu, kami sudah melakukan upaya lanjutan 'mengetuk pintu ke rumah-rumah tadi'. Tinggal apakah yang punya rumah akan membukakan," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengaku prihatin atas apa yang dialami Partai Demokrat setelah adanya manuver dari Anies dengan menggandeng Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai capresnya serta bergabungnya PKB dalam KPP.

Sehingga, Hasto mengatakan PDIP bisa memaklumi reaksi kader Partai Demokrat yang menurunkan baliho atau spanduk yang terpampang wajah Anies.

"Kemudian muncullah baliho-baliho dari Pak Anies Baswedan secara serentak dan dari PDI Perjuangan bisa memahami itu. Sehingga ketika kita memahami, mari kita berpikir bersama-sama terhadap arah kerjasama partai politik agar kerja sama antar partai itu betul-betul kokoh dan dilandasi dengan niat baik," katanya.

Namun, terkait pernyataan Benny yang menyebut telah menjalin komunikasi dengan PDIP, Hasto membantah hal tersebut.

"Nah, kebetulan ketokannya belum terdengar ini," katanya.

Gerindra Sebut Sudah Ada Pembicaraan dengan Demokrat

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). (Tribunnews.com/ Chaerul Umam)

Terpisah, Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyebut partainya telah terbuka menjalin komunikasi dengan Demokrat terkait menjalin koalisi dengan mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.

"Demokrat komunikasinya akan diintensifkan hari-hari ke depan. Yang jelas sudah mulai ada pembicaraan," ujar Muzani saat di Surabaya pada Minggu (3/9/2023) dikutip dari YouTube Kompas TV.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan