Pilpres 2024
Cerita Pertemuan Anies-Cak Imin yang Disebut Berjodoh, Ketum PKB: Bang Surya Ungkap Sama-sama Butuh
Anies Baswedan menjelaskan soal keyakinannya memilih Cak Imin sebagai Cawapres mendampinginya, termasuk menceritakan bagaimana alur pertemuan keduanya
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Bakal Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan menjelaskan soal keyakinannya memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai Cawapresnya.
Dijelaskan Anies Baswedan, pertemuannya dengan Cak Imin layaknya 'perjodohan' yang langsung cocok.
Bagi orang lain yang melihat, mungkin pertemuan ini terkesan mendadak dan sangat mengejutkan.
Namun, lanjut Anies Baswedan, sebenarnya ia sudah jauh-jauh hari melihat bahwa koalisinya membutuhkan kehadiran tambahan kekuatan dari PKB.
Terutama untuk meraup suara di Provinsi Jawa Timur.
Baca juga: Juru Bicara Anies Baswedan: Duet Anies-Muhaimin Aliansi Strategis untuk Agenda Perubahan
Bahkan, pemikiran itu sudah sejak bulan Juni 2023 disampaikan kepada rekan koalisinya, termasuk Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
"Memang terkesan mendadak, tapi kita lihat bahwa ada ruang kosong yang kita kesulitan mengisi dan itu (kebutuhan dukungan suara) di Jawa Timur."
"Saya juga ngomong ke pempinan Partai Demokrat dan SBY, kita perlu mengajak PKB, meski belum menyebut nama dan itu di bulan Juni sudah saya sampaikan bahwa kita perlu menggandeng PKB," ungkap Anies Baswedan dalam program Rosi ditayangkan YouTube Kompas Tv, Kamis (7/9/2023).
Hingga pada saat yang tepat dipertemukan dengan Cak Imin yang pada saat itu sedang bingung soal koalisinya bersama Partai Gerindra, PAN dan Partai Golkar.
Baca juga: Anies Baswedan Harap PKS Tetap Jadi Pilar Perekat Persatuan Bangsa
Momen Pertemuan dengan Cak Imin
Dijelaskan Cak Imin yang juga hadir dalam diskusi bersama Rosi itu, pihaknya kala itu memang sedang menghadapi perasan dilema.
Terlebih saat koalisinya terdahulu, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) diubah menjadi Koalisi Indonesia Maju.
Juga adanya kabar bahwa Cawapres yang mendampingi Prabowo Subianto, bukan Cak Imin melainkan orang lain.
"Lalu pada akhirnya kita curiga, dan berkesimpulan bahwa akhirnya hubungannya (dengan Gerindra) ini tidak bisa berlanjut, puncaknya adalah saat saya dan teman-teman melakukan rapat koordinasi nasional bersamaan tepat saat PAN merayakan ulang tahun dan mengganti nama KKIR."
"Tanggal 28, itu puncaknya di situ rapat koordinasi nasional PKB yang mengundang seluruh PKB se Indonesia yang sebetulnya membahas Pileg, tapi tiba-tiba ada kabar kepastian koalisi KKIR itu berubah menjadi Koalisi Indonesia Maju dan memang sudah hampir pasti cawapresnya bukan saya," jelas Cak Imin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.