Senin, 18 Agustus 2025

Pilpres 2024

Cak Imin Masuk Empat Besar Perbincangan Netizen di Media Sosial

Elektabilitas di dunia digital Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) naik tajam.

Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat ditemui awak media usai ziarah makam Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (9/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elektabilitas di dunia digital Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) naik tajam.

Ia berada di posisi empat besar di bawah Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo versi survei Fenometer pada periode 1-31 Agustus 2023.

Disampaikan pada data di bulan Agustus menunjukkan, kenaikan elektabilitas Cak Imin cukup signifikan yakni sebesar 5,26 persen dibandingkan bulan Juli 2023.

Di bulan Juli, elektabilitas digital Gus Imin masih 9,15 persen.

Baca juga: Setuju Usulan Seluruh Capres-Cawapres Harus Diperiksa KPK, Cak Imin: Pokonya Semua Harus Siap

Serta untuk saat ini ada di angka 14,41 persen.

Sementara itu mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di urutan pertama dengan persentase sebesar 22,34 persen, disusul Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto 19,69 persen dan Ganjar Pranowo 19,61 persen.

“Elektabilitas digital yang diraih Gus Imin saat ini berhasil melewati raihan Sandiaga Uno dan Erick Thohir. Dengan kenaikkan mencapai 5 persen dibandingkan bulan Juli lalu, menjadikan Gus Imin sebagai nama potensial yang akan bertarung di pilpres 2024 mendatang,” kata Founder Fenometer, Teguh Handoko, yang ditulis Minggu (10/9/2023).

Ia menjelaskan, data pemantauan cerdas digital Fenometer ini diperoleh dari hasil monitoring percakapan warganet di kolom-kolom media sosial seperti Twitter, Instagram, Youtube, Facebook, Tiktok dan News Online.

“Metodologi pengumpulan data percakapan ini didapatkan dari warganet-warganet melalui unggahannya di media sosial seperti Twitter, Instagram, Youtube, Facebook, Tiktok maupun situs-situs News Online di Indonesia dengan menggunakan engine saat melakukan crawling dan set-up project," urai dia.

Selanjutnya engine akan mengkategorikannya menjadi sentimen positif, negatif dan netral.

Lalu data yang dikumpulkan, dilakukan analisis sentimen yang dilakukan secara otomatis (Engine) serta Admin Cleansing (Human) dengan tingkat akurasi hingga 92 persen.

Untuk metodologi data analisis, penentuan sentimen positif dan negatif dari analisa secara kualitatif berisi percakapan dengan konteks meningkatkan citra yang baik masing-masing kandidat di mata warganet atau netizen.

Dalam pemantauan digital yang dilakukan Fenometer, penentuan sentimen negatif dari analisa secara kualitatif, berisi percakapan dengan konteks membangun citra buruk, menimbulkan kontroversi dan kegaduhan atau informasi hoax terkait kandidat.

Penentuan sentimen netral dari analisa secara kualitatif berisi percakapan dengan konteks tidak berpengaruh terhadap citra, tidak berpotensi menjadi viral dan menyebabkan kontroversi bagi kandidat.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan