Minggu, 17 Agustus 2025

Pilpres 2024

Demokrat Gabung KIM, Pengamat Anggap AHY Tetap Tak Punya Peluang Jadi Cawapres Prabowo

Pengamat menilai AHY tetap tidak memiliki peluang menjadi cawapres Prabowo meski sudah bergabung ke KIM.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berjabat tangan usai pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan serta membahas isu-isu terkini terkait politik di Indonesia. Pengamat menilai AHY tetap tidak memiliki peluang menjadi cawapres Prabowo meski sudah bergabung ke KIM. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Namun, Ujang juga mengatakan ada faktor lain yang membuat Demokrat enggan untuk berkoalisi dengan PDIP yaitu bakal pudarnya citra partai berlambang mercy itu sebagai partai oposisi di kalangan kader sendiri maupun konstituen.

Hal itu, sambungnya, justru akan merugikan Partai Demokrat dalam raihan suara di Pemilu 2024, mendatang.

"Kalau Demokrat gabung ke PDIP, kalau gabung ke partai pemerintah kan tidak bagus di mata pendukung, konstituen, di mata rakyat, itu kan berbahaya juga bagi Demokrat," katanya.

Nama Cawapres Prabowo Ada di Kantong Jokowi

Analis Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengingatkan partai politik untuk memperhatikan penentuan cawapres karena sebagai kunci kemenangan di Pilpres 2024.
Analis Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengingatkan partai politik untuk memperhatikan penentuan cawapres karena sebagai kunci kemenangan di Pilpres 2024. (Dok. Pribadi)

Sementara menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, nilai tawar AHY sebagai cawapres hanya kuat ketika Demokrat masih tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Sehingga, ketika Demokrat sudah bergabung ke KIM, maka nilai tawar tersebut otomatis hilang.

"Bargaining AHY sebagai cawapres waktu itu kuat hanya ketika ada di koalisi perubahan, sementara koalisi PDIP maupun koalisi Gerindra (KIM), bargaining Partai Demomkrat sebagai cawapres nggak akan sekuat ketika waktu di Koalisi Perubahan," kata Pangi kepada Tribunnews.com, Minggu (17/9/2023).

Selain itu, Pangi mengatakan bahwa cawapres Prabowo ditentukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sehingga, hal tersebut menjadi memperkecil peluang AHY menjadi cawapres Prabowo.

"Karena koalisi Prabowo nama cawapres ada di saku kantong Presiden Jokowi. Pertanyaannya apakah pernah ada nama AHY di kantong SBY?" tuturnya.

Baca juga: Demokrat Gabung Koalisi Prabowo? Zulhas Ucapkan Selamat Datang hingga Siap Pasang Karpet Biru

Di sisi lain, Pangi menilai bahwa bergabungnya Demokrat ke KIM hanyalah sebagai penambah kekuatan politik saja.

Hal tersebut lantaran pencalonan Prabowo sebagai capres tetap masih dapat dilakukan meski jika Demokrat tidak bergabung ke KIM.

"Selain memang Partai Demokrat hanya dianggap penambah kekuatan politik saja, tidak lagi persyaratan mutlak berlayar atau tidak berlayarnya koalisi Prabowo."

"Bagaimanapun koalisi Prabowo sudah bisa berlayar meskipun tanpa Partai Demokrat," pungkas Pangi.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Pilpres 2024

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan