Senin, 25 Agustus 2025

Pilpres 2024

Cawapres Anies dan Ganjar Berinisial M, Bagaimana dengan Prabowo?

Sejauh ini, pasangan calon Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud rencananya akan mendaftar ke KPU besok.

Editor: Hasanudin Aco
Kolase Tribunnews/Gilang Putranto
Tiga bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. 

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan dirinya tidak ingin terburu-buru dalam menentukan cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.

Pasalnya hingga menjelang pendaftaran capres-cawapres di KPU, Prabowo tak kunjung mengumumkan cawapresnya.

"Ojo kesusu, ojo grusa-grusu, terus kita. Namanya demokrasi ya," ujar Prabowo saat ditemui di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (17/10/2023) malam.

Prabowo hanya menjawab singkat pertanyaan mengenai cawapres. Adapun kalimat ojo kesusu dan ojo grusa-grusu biasa diucapkan oleh Presiden Jokowi.

Seperti diketahui pendaftaran pasangan capres-cawapres ke KPU RI akan dibuka mulai besok 19 Oktober 2023 hingga 25 Oktober 2023 mendatang.

Sejauh ini, pasangan calon Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud rencananya akan mendaftar ke KPU besok.

Prabowo Harus Pikir Ulang

Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam mengatakan, Koalisi Indonesia Maju (KIM) harus mempertimbangkan ulang soal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi calon presiden (capres) Prabowo Subianto.

Hal ini menyusul sudah resmi diusungnya Mahfud MD sebagai cawapres dari PDI Perjuangan (PDI-P) yang akan mendampingi capres Ganjar Pranowo.

"Jika pasangan Koalisi Perubahan dan Koalisi PDI-P meletakkan variabel Nahdlatul Ulama (NU) dalam penentuan cawapres mereka, maka KIM harus benar-benar mempertimbangkan ulang skema cawapresnya," ujar Umam, Rabu (18/10/2023) dikutip dari Kompas.com.

"Sebab, jika Prabowo tidak menggandeng tokoh Nahdliyin, maka mesin pencapresan Prabowo akan kerepotan untuk mengonsolidasikan basis jaringan Nahdliyin untuk berpihak kepadanya," ujar dia.

Oleh karena itu, lanjut Umam, menjelang waktu pendaftaran capres-cawapres yang terbatas ini, Prabowo harus betul-betul memperhitungkan variabel NU sebagai representasi Islam moderat.

Tujuannya agar bisa mengamankan basis kekuatan politiknya.

"Terutama di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai penentu kemenangan Pilpres 2024 mendatang," ungkap Umam.

Dia menambahkan majunya Mahfud MD sebagai cawapres berdampak pada terfragmentasinya basis kekuatan politik NU.

Sebab masuknya Mahfud MD sebagai kontestan pilpres berpeluang mengganjal target PKB yang hendak mengonsolidasikan basis pemilih Nahdliyin untuk bersatu mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang maju dari Koalisi Perubahan.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan