Dikritik Elite PDIP di Jakarta, Gibran Pilih Blusukan ke Boyolali Temui Petani hingga Perajin Tempe

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Calon wakil presiden (Cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka kini dikritik bertubi-tubi dari para petinggi PDIP di Jakarta.

Namun Gibran belum menjawab kritikan itu.

Putra sulung Presiden Jokowi itu, Sabtu (28/10/2023) hari ini, memilih blusukan ke Tumang, Desa/Kecamatan Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah.

Gibran yang datang pada pukul 08.00 WIB ke desa tersebut disambut warga.

Dia tidak banyak bicara dan langsung berjalan menuju tempat produksi kerajinan tembaga di lokasi tersebut.

Beberapa warga terlihat mengerumuni dan mengambil gambar Putra Sulung Presiden Jokowi tersebut.

Gibran saat datang sempat terlihat membagikan buku tulis dan susu.

Begitu tiba di tempat produksi kerajinan tembaga, Gibran melihat langsung proses produksi kerajinan tembaga di bengkel milik warga.

Dia terlihat tidak canggung dan duduk jongkok sambil mengecek tembaga yang tengah digarap.

Kritik dari Elite PDIP

Gibran dikritik elite PDIP sejak mendaftar ke KPU RI  pada 25 Oktober 2023 sebagai cawapres mendampingi capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Terbaru,  Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan Gibran Rakabuming Raka telah melakukan pembangkangan karena melanggar keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Basarah menegaskan Megawati sebagai pemegang mandat Kongres PDIP telah memutuskan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024.

"Maka secara konstitusi partai, secara aturan partai, dia (Gibran) telah melakukan pembangkangan, telah melakukan sesuatu yang berbeda dengan garis keputusan partai," kata Basarah di Kantor Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (28/10/2023).