Jumat, 15 Agustus 2025

Pilpres 2024

Ketimbang Serang Jokowi dan Gibran, Elite PDIP Disarankan Fokus Menangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres

Mardiansyah menyinggung soal isu 3 periode yang kembali disemburkan elite PDIP, tetapi sudah dibantah oleh Puan Maharani.

Penulis: Reza Deni
istimewa
Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah. Mardiansyah merespons soal sikap sejumlah elite PDIP terhadap Presiden Joko Widodo dan putranya yang juga cawapres Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah merespons soal sikap sejumlah elite PDIP terhadap Presiden Joko Widodo dan putranya yang juga cawapres Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka.

Mardiansyah meragukan sikap elite PDIP yang selalu menyampaikan untuk tidak mau ambil pusing soal Gibran dan menghargai konstitusi, termasuk nilai-nilai Demokrasi.

Baca juga: PDIP Anggap Gibran Pembangkang, Begini Reaksi Rosan Roeslani

Bahkan, Mardiansyah masih ingat bagaimana muncul narasi  PDIP tidak terbawa perasaan dan tidak ada penyesalan karena Gibran menjadi Cawapres Prabowo Subianto.

"Ya bagus. Seharusnya memang begitu, tak usah baperan tapi faktanya tidak seperti itu," kata Mardiansyah kepada wartawan, Sabtu (28/10/2023).

Mardiansyah menyinggung soal isu 3 periode yang kembali disemburkan elite PDIP, tetapi sudah dibantah oleh Puan Maharani.

Walaupun demikian, Mardiansyah menilai bahwa Jokowi dan Gibran tampak terus dicari-cari kesalahannya yang dulu.

Baca juga: Rosan Roeslani Jadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran, Erick Thohir: Tak Ada Wamen BUMN Baru

"Tampak jelas masih belum ikhlas dan takut kalah bertarung. Jadi enggak bisa move on. Yang digoreng isunya itu-itu saja, justru terlihat semakin menurunkan kelas mereka sebagai petinggi partai yang harusnya perdebatan sudah tentang isu-isu strategis untuk masa depan Indonesia," kata dia

Mardiansyah pun menyarankan para elite PDIP lebih baik fokus untuk pemenangan Ganjar-Mahfud.

"Tidak usah mendiskreditkan terus Pak Jokowi yang selama ini sudah memberikan ruang kekuasaan yang cukup luas. Jangan hanya karena tidak sejalan lagi lalu langsung dimusuhi dan dijelek-jelekkan," kata dia.

Mardiansyah menyebut Jokowi tanpa PDIP akan sangat berat bagi PDIP, karena memang dalam semua hasil survei yang diterimanya, Jokowi justru yang punya andil besar bagi PDIP berkuasa selama 10 tahun ini.

"Tidak sedikit orang yang meyakini kalo PDIP bisa menang dalam 2 kali pemilu terakhir itu karena sosok Jokowi, sedangkan Jokowi tanpa PDIP pun diyakini dapat memenangkan pilpres tahun 2014 dan 2019 yang lalu. Jangan dibolak balik," kata dia.

"Kalau benar berjiwa besar, baiknya sudahi segala macam serangan yang hanya memperlihatkan kepanikan dan ketakutan saja. Berpolitiklah dengan baik. Nikmatilah pesta demokrasi ini dengan penuh riang gembira tanpa harus mendiskreditkan orang lain, apalagi orang yang telah berjasa," pungkas Mardiansyah.

Baca juga: Dikritik Elite PDIP di Jakarta, Gibran Pilih Blusukan ke Boyolali Temui Petani hingga Perajin Tempe

Sebelumnya, Aktivis 1998 yang juga Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDIP, Adian Napitupulu, membeberkan bagaimana sikap partai berlambang banteng itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya.

Menurut Adian, PDIP sudah memberikan segalanya untuk Jokowi dan keluarganya, dalam hal politik.

PDIP disebut Adian, telah memberikan karpet merah untuk Jokowi sejak menjadi Wali Kota Solo dua periode, Gubernur DKI Jakarta, hingga presiden dua periode.

Tak hanya kepada Jokowi, PDIP juga 'mengabulkan' permintaan suami Iriana itu saat anaknya, Gibran Rakabuming Raka, dan menantunya, Bobby Nasution, hendak maju pemilihan kepala daerah.

"Ada sejarah begini, dulu ada yang datang minta jadi wali kota dapat rekomendasi, minta rekomendasi, dikasih. Minta lagi dapat rekomendasi, dikasih lagi."

"Lalu minta jadi gubernur, minta rekomendasi dikasih lagi. Lalu minta jadi calon presiden, minta rekomendasi dikasih lagi. Kedua kali dikasih lagi," kata Adian dalam keterangannya, Rabu (25/10/2023).

“Lalu ada lagi, minta untuk anaknya, dikasih lagi. Lalu ada diminta untuk menantu, lalu dikasih lagi. Banyak benar," lanjutnya.

Karena itu, Adian mengaku tak ingin ambil pusing saat Jokowi dan keluarganya memutuskan berpaling dari PDIP.

Untuk saat ini, ujarnya, ia hanya ingin fokus memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Tugas saya menggalang suara, menggalang kekuatan untuk memenangkan Ganjar."

"Bagaimana Gibran, tidak saya pikirkan. Bagaimana Jokowi, enggak saya pikirkan."

"Yang saya pikirkan adalah bagaimana menambah suara terus setiap hari untuk Ganjar," pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan