Pilpres 2024
Gerindra Tuding Ada Upaya Penjegalan Gibran, PDIP: Kalau Jegal, Ada Wasit Nyemprit
PDIP mengomentari isu dugaan penjegalan terhadap Gibran Rakabuming Raka.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Endra Kurniawan
Hasto turut menyinggung kasus dugaan pelanggaran etik oleh para hakim MK.
Dugaan itu muncul setelah hakim MK mengabulkan putusan batas usia capres dan cawapres yang membuka peluang Gibran untuk menjadi cawapres Prabowo.
Hasto mengatakan dugaan pelanggaran itu memang harus diselidiki. Dia pun mempercayakan kasus tersebut kepada MKMK.
"Mahkamah Konstitusi itu adalah benteng demokrasi sehingga tidak boleh dikebiri, tidak boleh ada manipulasi, tidak boleh hanya karena ada hubungan kekeluargaan kemudian hukum dikorbankan."
"Kami percayakan sepenuhnya pada mahkamah etik untuk mengambil keputusan terbaik demi keadilan," katanya.
Disebut tak masuk akal
Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Chico Hakim, turut menanggapi isu penjegalan itu.
Chico meyakini isu penjegalan itu hanya hoaks atau berita yang tidak benar.
"Hoaks alias berita bohong yang tidak masuk di akal sehat," ujar Chico kepada awak media, Sabtu, (4/11/2023).
Di samping itu, dia menyebut operasi penjegalan terhadap Wali Kota Surakarta itu tak mungkin dilakukan karena Gibran adalah seorang putra presiden.
"Di mana objek operasi yang dimaksud adalah putra sulung Presiden RI, yang punya kekuasaan atas semua aparat negara termasuk intelijen," katanya.
Baca juga: Seloroh Ganjar Soal Isu Jegal Gibran Cawapres: Wasit Harus Tiup Pluit
Chico justru menuding pernyataan Habiburokhman sebagai upaya untuk memutarbalikkan fakta.
"Statement petinggi Gerindra adalah upaya basi untuk memutarbalikkan fakta tentang persepsi yang santer beredar di masyarakat bahwa kekuasaan dalam hal ini aparat negara yang akan memihak pada calon yang diusung Gerindra," ucapnya.
(Tribunnews/ Febri/Jayanti Tri Utami/Fersianus Waku/Hasanuddin Aco)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.