Pilpres 2024
Sentilan Megawati Dibalas Sindiran TKN Prabowo-Gibran, Pengamat Sebut Kritik Cap Orba Bukan Hal Baru
Kritik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendapat sindiran keras dari TPN Prabowo-Gibran
Editor:
Adi Suhendi
Masalah itu berada di bidang penegakan hukum hingga antikorupsi.
Karena itu, pihaknya memilih Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang salah satu fokusnya adalah di bidang penegakan hukum.
"Itu yang harus menjadi semangat dari pasangan Ganjar-mahfud, penegakkan demokrasi, pemberantasan korupsi, pranata-pranata demokrasi, dan iklim berdemokrasi yang sehat harus tetap dipertahankan di negara kita. Karena ini adalah titipan amanat dari masyarakat," jelas Yenny.
Pengamat Sebut Mulai Sensitif
Peneliti Pusat Riset dan Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menilai pernyataan Megawati sebagai kritik terhadap pemerintahan Jokowi.
Namun, kata Firman, menyebut cap Orde Baru untuk mengkritik pemerintah bukanlah hal baru.
Ia menyebut fenomena ini telah terjadi pada tahun 2014 dan 2019, saat PDIP menang Pemilu.
"Tahun 2019, 2014, itu kan juga terlontar (cap pemerintah Orde Baru). Pada masa itu, sebagian kalangan juga sudah mengindikasikan bahwa praktik politik yang ada seperti Orde Baru. Jadi ini bukan hal yang betul-betul baru juga," kata Firman dilansir dari kompasTV, Selasa (28/11/2023).
Peneliti BRIN itu menyebut pernyataan soal Orde Baru menunjukkan insekuritas dan puncak kegusaran akibat PDIP dan Jokowi berpisah haluan jelang Pilpres 2024.
"Bisa jadi situasinya berbeda jika kalau memang tetap sejalan antara Pak Jokowi dan Bu Mega. Sekarang, Ibu Mega sebagai bagian dari kekuasaan sudah mulai merasakan praktik yang dirasakan oposisi selama ini," kata Firman.
"Kalau sebelumnya menjadi bagian dari kekuasaan, saat ini saya kira sudah terlepas dari kekuasaan sehingga mulai merasakan dan mulai sensitif, mengalami insekuritas dengan situasi politik yang terjadi," ujarnya. (tribunnews.com/ kompas.com/ kompas.tv)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.