Rabu, 20 Agustus 2025

Pilpres 2024

Mengenal Food Estate, Program Era Jokowi yang Sempat Dikritik PDIP dan Tak Bakal Dilanjutkan Anies

Sejumlah program yang dijalankan pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak lepas dari kritik Capres-Cawapres. Termasuk program food estate.

Editor: Adi Suhendi
Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali kunjungan kerjanya dengan meninjau lumbung pangan (food estate) dan melakukan penanaman bawang merah bersama para petani dan masyarakat di Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Selasa, (14/12/2021). 

Cak Imin menilai proyek food estate terbukti gagal selama ini karena tidak menghasilkan apa-apa.

"Food estate terbukti gagal. Setelah dijalankan dan tidak menghasilkan," ujar Ketua Umum PKB ini.

Cak Imin menjelaskan, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin (AMIN) akan membuat petani lebih produktif dengan lahan yang lebih produktif juga.

Menurut Cak Imin, pemerintah bertugas untuk menjaga harga. Sementara petani melakukan produksi.

"Sehingga peran Bulog seperti peran masa lalu yang memberikan kepastian harga sekaligus penyerapan hasil produksi. Itu lebih baik dibanding yang lain. Food estate telah gagal," ungkapnya.

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto pun angkat suara terkait gagasan Anies yang akan menghapuskan food estate.

Golkar yang saat ini berada di barisan pendukung Prabowo Subianto menyoroti soal ide contract farming yang disodorkan Anies.

Menueurt Airlangga contract farming merupakan kebijakan yang membuat para petani tidak memiliki tanahnya sendiri.

Nantinya, para petani justru akan menjadi buruh saja.

"Contracting farming adalah farmer yang tidak punya tanah. Jadi kalau di Pulau Jawa banyak yang menjadi pekerja buruh. Nah kita tidak mau itu," kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat pada Kamis (30/11/2023) malam.

Airlangga menginginkan petani memiliki tanahnya sendiri untuk dipakai berkebun.

Karena itu, Prabowo-Gibran lebih mengusulkan adanya proyek food estate untuk dilanjutkan jika terpilih di 2024.

"Kita mau farmer yang punya tanah. Oleh karena itu kita kembangkan apa yang namanya Food estate di luar Jawa dan di Papua," katanya.

Ia melanjutkan bahwa pihaknya meyakini proyek food estate bisa membuat petani sejahtera.

"Pokoknya tadi saya sampaikan kita mau petani punya tanah sehingga petani sejahtera bukan pekerja petani," ujarnya.

Sekilas Soal Food Estate

Jika ditilik, proyek food estate pernah digaungkan Presiden Jokowi dalam sidang tahunan MPR tahun 2020 lalu.

Kala itu Jokowi mengatakan program food estate bertujuan untuk memperkuat cadangan pangan nasional mulai dari hulu hingga hilir pada produk pangan industri.

"Food estate, lumbung pangan, sedang dibangun untuk memperkuat cadangan pangan nasional, bukan hanya di hulu, tetapi juga bergerak di hilir produk pangan industri," kata Jokowi di sidang tahunan MPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Jumat (14/8/2020) silam.

Food estate sendiri merupakan sebuah daerah yang ditetapkan sebagai lumbung pangan baru di Indonesia.

Lumbung pangan baru tersebut juga jadi bagian dari Program Startegis Nasional (PSN) tahun 2020-2024.

Dikutip dari laman setkab.go.id, program lumbung pangan berintikan pada sektor pertanian, perkebunan, termasuk peternakan di suatu kawasan.

Terdapat sejumlah komoditas yang dikembangkan dari kebijakan ini mencakup, komoditas cabai, padi, singkong, jagung, kacang tanah, hingga kentang. Pelaksanaan proyek lumbung pangan sendiri tersebar di sejumlah wilayah, di antaranya Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Papua.

Sedangkan penggarap proyek dilakukan oleh lintas kementerian yang meliputi, Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian PUPR.

Dalam pelaksanaannya, masing-masing wilayah lumbung pangan mengembangkan komoditas yang berbeda-beda. Lumbung pangan di kawasan Sumba Tengah, NTT misalnya.

Berdasarkan catatan Kementerian Pertanian, pengembangan food estate telah diawali dengan pembangunan di Provinsi Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur pada tahun 2020.

Program ini juga direncanakan terus berjalan hingga 2024.

Pengembangan food estate di Kalimantan Tengah, dikembangkan bersama antara Kementerian Pertahanan, Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, Kementerian LHK, dan Kementerian BUMN.

Sekitar 30 ribu hektare lahan sawah dikembangkan di Kalimantan Tengah sejak 2020.

Lahan itu tersebar di Kabupaten Pulau Pisau seluas 10 ribu hektare, dan Kabupaten Kapuas seluas 20 ribu hektare.

Pada tahun 2022 hingga 2024, pengembangan food estate di Kalimantan Tengah direncanakan diperluas mencapai 70 ribu hektare.

Kemudian di Kabupaten Sumba Tengah, NTT pengembangan food estate fokus untuk komoditas padi dan jagung.

Pada 2022, direncanakan seluas 4.709 hektare, kemudian pada 2023 menjadi 6.350 hektare, dan pada tahun 2024 menjadi 10 ribu hektare.

Sementara di Kabupaten Wonosobo, pengembangan food estate berfokus pada komoditas cabai, bawang putih, bawang merah dan kentang.

Sedangkan lumbung pangan di Gresik, Jawa Timur, difokuskan pada pengembangan komoditas mangga yang dikombinasikan dengan intercropping jagung, kacang tanah, kacang hijau dan jeruk nipis, serta integrated farming jagung dengan sapi dan domba.

Jokowi tunjuk Prabowo

Saat gagasan lumbung pangan mulai dikampanyekan, Jokowi langsung menunjuk Menteri Pertahanan sebagai pimpinan proyek lumbung pangan untuk kawasan di Kalimantan Tengah.

Jokowi beralasan bahwa sektor pertahanan tak serta-merta hanya mengurus perihal alat utama sistem persenjataan (alutsista) saja.

"Namanya pertahanan itu bukan hanya urusan alutsista, tetapi juga ketahanan di bidang pangan menjadi salah satu bagian dari itu," ujar Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka, Senin (13/7/2020) dilansir dari kompas.com.

Sementara itu, Prabowo menegaskan bahwa kementeriannya hanya menjadi pendukung dalam pengerjaan food estate.

Menurutnya, Kementerian Pertanian tetap akan menjadi leading sector-nya

"Saya diberi tugas tanggal 9 Juli lalu, ditugaskan untuk mem-backup, mendukung menteri lain yang berkaitan dengan pertanian. Utamanya menteri pertanian. Ini tugas pokok beliau," kata Prabowo dalam keterangan pers usai rapat terbatas dengan Jokowi, Rabu (23/9/2020).

(tribunnews.com/ taufik/ igman/ fersin/ kompas.com)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan