Pilpres 2024
Jokowi Tempel Kunjungan Ganjar di Sejumlah Daerah, Beda Gaya Presiden & Capres Kampanye Temui Warga
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah yang waktunya berdekatan dengan kampanye capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo.
Editor:
Wahyu Aji
Dalam kegiatan olahraga tersebut, Jokowi berhasil mencetak satu gol lewat tendangan kaki kanannya.
Setelahnya, mantan Walikota Solo ini memilih menjadi kiper alias penjaga gawang.
Baca juga: Presiden Jokowi Tak Beri Perintah, Jadi Alasan Budi Arie Tidak Masuk TKN Prabowo-Gibran
Saat menjadi penjaga gawang, Jokowi gagal menghalau bola yang disepak Bahlil.
Ketika tahu kebobolan, sambil tertawa Jokowi menyandarkan kepalanya ke tiang sebelah kanan gawangnya sendiri.
Dalam keterangan pers setelah permainan berakhir, Jokowi mengatakan ia sudah dua minggu tidak beraktivitas olahraga.
Sehingga, momen ini jadi salah satu kegiatan mencari keringat.
Baca juga: Jokowi desak Biden untuk dorong Israel hentikan serangan ke Gaza, tapi tidak ditanggapi
"Sudah dua minggu ini tidak olahraga, jadi ingin olahraga saja sama anak-anak kampung di Kabupaten Biak, keringat sudah keluar semua, capek banget," kata Jokowi seperti disiarkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu.
"Lumayan bisa nge-gol kan satu," lanjut Jokowi lalu tertawa.
Saat ditanya perihal sepak bola Indonesia dan kaitannya dengan bibit muda, Jokowi menerangkan bahwa pembinaan perlu dibangun dari usia dini.
"Memang bibit-bibit itu perlu dibangun dari yang paling bawah, usia dini, kemudian ada football academy untuk anak dan remaja, sehingga nanti bisa masuk ke U-14, U-17, U-20 dan seterusnya," kata Jokowi.
"Saya kira memang pembinaan memang harus dari dasar, dari bawah, untuk memperbaiki skill, fisik, biar tahan main untuk dua ronde plus tambahannya. Fisiknya memang harus prima (kalau) main bola itu," ucapnya.
Menari bareng warga
Tidak hanya bermain sepakbola, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga menari tarian Ja'i dalam kunjungannya ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (4/12/2023).
Jokowi menari tarian Ja’i bersama dengan para penari asli NTT usai bertanding sepak bola dengan warga di Lapangan Bola Wae Kesambi, Kabupaten Manggarat Barat.
Setelah pertandingan selesai, para penari yang mengenakan pakaian motif tenun khas NTT berbaris mengiringi Presiden yang berjalan dari lapangan menuju kendaraan.
Melihat hal tersebut, Presiden Jokowi pun berhenti dan menghampiri para penari dan turut menari bersama.
Neli, seorang penari mengungkapkan bahwa dirinya merasa senang bisa bertemu dan berdekatan langsung dengan Presiden Jokowi.
Baca juga: Momen Jokowi Kembali Bermain Sepakbola: Hujan Gerimis dan Melawan Tim Menteri PUPR
Neli menilai bahwa tidak semua orang dapat memiliki kesempatan yang sama seperti dirinya.
“Senang, bahagia pak, luar biasa. Yang selama ini kami menantikan Bapak Presiden harus bertemu langsung, tapi hari ini kami semua khusus untuk orang Bajawa hanya dengan (tari) Ja’i bisa ketemu dengan Bapak Presiden,” ungkapnya dikutip dari Sekretariat Presiden.
Neli pun bercerita bahwa Presiden Jokowi pada saat itu meminta kepada dirinya untuk menunjukkan gerakan tarian tradisional yang berasal dari masyarakat Kabupaten Ngada, Flores tersebut.
Baca juga: Respons Jokowi soal Tudingan Intervensi Kasus e-KTP Setya Novanto yang Diceritakan Agus Rahardjo
“Presiden hanya putar, putar, putar,” ucap Neli sambil memperagakan gerakan tarian Ja’i.
Lebih lanjut, Neli berharap agar nantinya Presiden Jokowi dapat kembali berkunjung ke Provinsi NTT.
Neli menyebut bahwa masih banyak kabupaten lainnya yang dapat dikunjungi Presiden Jokowi.
“Kalau masih ada waktu, kembali kunjung ke Labuan Bajo, tapi jangan hanya ke Labuan Bajo, kunjungi juga Maumere, Sikka, Nagekeo, jadi jangan hanya Labuan Bajo, tapi kabupaten lain juga di NTT,” harapnya.
“Karena di sana mereka juga sangat merindukan kehadiran Pak Jokowi,” pungkasnya.
Strategi 'bersih-bersih'
Dilansir dari Kompas.id, Ujang Komarudin, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, berpendapat bahwa jika Jokowi mengunjungi setiap lokasi kampanye Ganjar, itu mungkin merupakan bagian dari strategi "bersih-bersih" atau "sapu-sapu" untuk menghindari dukungan masyarakat kepada Ganjar.
Menurutnya, dengan demikian, masyarakat dapat memberikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres yang secara implisit didukung oleh Jokowi.
"Di politik tidak ada yang kebetulan. Kemungkinan itu sudah didesain. Apakah ini salah atau tidak? Di dalam politik tidak ada yang salah, tidak ada yang benar. Jadi, ini menjadi bagian dari strategi Jokowi untuk ‘bersih-bersih’ wilayah tersebut agar tidak mendukung Ganjar dan tentu harapannya bisa mendukung Prabowo-Gibran," kata Ujang.
Di sisi lain, langkah ini juga dianggap sebagai taktik Jokowi untuk mengidentifikasi daerah-daerah di mana Ganjar memiliki kekuatan atau titik Ganjar ingin mendulang suara dalam Pilpres 2024.
Ujang menyatakan bahwa ini adalah kebiasaan bagi banyak politikus untuk melihat kekuatan dan tindakan lawan politik mereka. (*)
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.