Jumat, 8 Agustus 2025

Pilpres 2024

Seberapa Besar Debat Capres Pengaruhi Pemilih? Berikut Data dan Analisisnya

Debat menghadirkan tiga calon presiden (capres) Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Editor: Hasanudin Aco
dok.
Gagasan Anies, Prabowo dan Ganjar di Debat Pilpres 2023 tentang pemberantasan korupsi, Selasa malam, 12 Desember 2023, dinilai terlalu menyentuh ranah teknis dan dianggap hanya janji kampanye belaka. 

Meski relatif kecil, tercatat terdapat 9,7 persen responden yang berubah pilihannya.

Sementara 73,4 persen responden lainnya mengaku tak terpengaruh pilihannya dengan adanya debat.

Tidak Berpengaruh

Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, menyimpulkan berdasarkan kajian elektabilitas yang ia lakukan bahwa debat capres-cawapres tidak berpengaruh secara signifikan terhadap suara pemilih.

“Kalau mengukur elektabilitas dari hasil survei sebelum debat dan hasil survei setelah debat, dari rangkaian pilpres 2004 sampai 2019 kemarin, pengaruh debat tidak terlalu besar sebenarnya,“ jelasnya dikutip dari BBC Indonesia.

Dia mengatakan orang-orang yang menonton debat cenderung sudah menjadi pengikut setia alias partisan.

Sementara, para pemilih mengambang atau undecided voters kebanyakan tidak berminat atau tidak terjangkau oleh debat tersebut.

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas periode 29 November hingga 4 Desember 2023, sebanyak 28,7 persen responden belum menentukan pilihan menjelang Pilpres 2024.

Apakah debat dapat meyakinkan para pemilih mengambang untuk menentukan pilihan?

Saiful Mujani mengatakan bahwa biasanya masyarakat yang menonton debat capres-cawapres adalah mereka yang sudah menentukan pilihan terlebih dahulu, bukan orang yang ‘kosong atau undecided voters’.

“Jadi orang yang menonton itu meneguhkan apa yang mereka yakini selama ini tentang calon presiden. Oleh karena itu [mereka] jadi bias karena melihat substansi debat itu sendiri, jadi partisan penontonnya.

“Karena sudah partisan, pengaruhnya tidak signifikan. Dan sikap partisan ini jauh lebih kuat daripada argumen yang rasional.” kata Saiful.

Sementara, para pemilih mengambang cenderung tidak berminat untuk menonton debat capres-cawapres atau mereka tidak memiliki akses untuk menontonnya. Sebab, sebagian besar dari pemilih mengambang berasal dari kelas menengah bawah, bukan menengah atas.

“Mereka belum memilih bukan karena mereka sedang menunggu argumen program mana yang lebih bagus, tidak. Mereka belum terjangkau saja, belum termobilisasi langsung atau belum mendapat sembako,” ujarnya.

Pendapat Berbeda

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan