Sabtu, 16 Agustus 2025

Pilpres 2024

Sindiran Prabowo soal Demokrasi: Ada yang Jadi Gubernur Lupa karena Demokrasi

Prabowo Subianto menyindir soal demokrasi dalam pidatonya di acara "Konsolidasi Relawan Kopi Pagi" yang digelar di Sentul, Bogor, Sabtu (16/12/2023).

Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menghadiri rapat koordinasi nasional atau Rakornas di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2023). 

Ganjar mengungkapkan pernyataan Prabowo itu agar masyarakat yang menilainya.

Namun, Ganjar berpesan agar masyarakat menggunakan kalimat yang baik-baik selama kampanye Pilpres 2024 berlangsung.

"Saya kira masyarakat bisa menilai," ucap Ganjar, ditemui di Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).

"Makanya saya berikan pesan kepada warga untuk kita pakai kalimat-kalimat yang tentu saja dibuka saja, kalimat bagus, tidak black campaign, tapi negatif campaign boleh," sambungnya.

Baca juga: Prabowo Terharu Dipercaya Jadi Ketua Dewan Kehormatan Koperasi MDS Besutan Rini Soemarno

Ganjar juga mengatakan, capres-cawapres sebaiknya menggunakan fakta atau fakta dalam menyampaikan pendapat.

Sebab, menurut dia karakter capres-cawapres bisa dilihat selama kampanye.

"Umpama tidak percaya pada skor masing masing, tidak percaya pada fakta dan data boleh, tampilkan biarkan data beradu," imbuhnya.

Terpisah, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyebut pernyataan "ndasmu" yang disampaikan Prabowo adalah wujud umpatan dan bahasa kasar.

Hal ini disampaikan oleh juru bicara TPN Ganjar-Mahfud, Guntur Romli alias Gus Romli.

Dia mengatakan pernyataan Prabowo itu bertentangan denga karakter Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ucapan Prabowo "ndasmu" di acara Rakornas Gerindra merupakan bentuk umpatan dan bahasa kasar."

"Umpatan dan bahasa kasar Prabowo itu sangat bertentangan dengan karakter Presiden Jokowi yang halus dan tidak pernah mengumpat. Hal ini menunjukkan Prabowo tidak bisa disama-samakan dengan Presiden Jokowi," katanya dalam keterangan tertulis.

Gus Romli pun mengungkapkan pernyataan tersebut menunjukan Prabowo tidak memiliki etika dan tak menghormati capres lain.

Dia juga menganggap kata "ndasmu" yang disampaikan Prabowo adalah bentuk provokasi kepada pendukungnya.

"Umpatan dan bahasa kasar itu juga membuktikan Prabowo tidka punya etika dan hormat pada capres-capres yang lain, sekaligus provokasi kepada pendukungnya untuk merendahkan capres-capres yang lain," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Pilpres 2024

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan