Selasa, 9 September 2025

Pilpres 2024

Kritikan dari Capres 2024: Prabowo Kritik Kinerja BUMN, Anies soal Pajak, Ganjar soal Alat Kesehatan

Berikut beragam kritikan yang diutarakan capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo dalam kampanye Pilpres 2024.

Kolase Tribunnews
Berikut beragam kritikan yang diutarakan capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo dalam kampanye Pilpres 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Dalam kampanye Pilpres 2024, masing-masing calon presiden (capres) memberikan beragam kritikan pada pemerintah, baik itu terkait kebijakan, program, maupun kinerja pemerintah selama ini.

Beragam kritikan tersebut diutarakan para capres dalam kegiatan kampanye mereka masing-masing.

Berikut beragam kritikan yang diutarakan capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo dalam kampanye Pilpres 2024.

1. Anies Kritik soal Penerimaan Pajak, Targetkan Rasio Pajak 13 Hingga 16 Persen pada 2029

Capres nomor urut satu, Anies Baswedan mengungkapkan pentingnya reformasi pajak demi menunjang pendapatan negara.

Anies pun memberikan target pada 2029 mendatang, rasio pajak di Indonesia bisa mencapai 13-16 persen.

"Nah tax ratio kita yang kita harapkan saat ini 10,4 persen. Kita berharap bisa di tahun 2029 itu mencapai 13 sampai 16 persen angka tax ratio kita."

"Saya rasa ini lebih realistis daripada yang dibahas di debat kemarin," kata Anies dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin di Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Lebih lanjut Anies mengungkapkan rencananya dalam melakukan reformasi pajak.

Pertama yakni memperbaiki kelembagaan keuangan negara.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, diperlukan pembentukan badan penerima negara yang berada di bawah presiden langsung, terpisah dari kegiatan treasurer (bendahara).

"Ini dua hal yang berbeda. Treasury (perbendaharaaan) dikelola sendiri, kemudian penerimaan sendiri," ujar Anies.

Baca juga: Relawan Bergerak Door to Door, Gibran Ingatkan Kampanye dengan Sejuk dan Damai

Kemudian yang kedua adalah modernisasi sistem digital, menurut dia, ini sudah harus dikerjakan.

Anies berpendapat, perlu adanya sistem-sistem pengelolaan, di mana di situ akuntabilitas bisa dipertanggungjawabkan.

Lalu, sistem di mana intervensi pribadi itu tidak bisa masuk ke dalam, sehingga dengan begitu semua akan mendapatkan perlakuan adil.

Baca juga: Kampanye di Nganjuk, Ganjar Temui Petani Tebu di Kebun, di Bawah Terik Matahari

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan