Senin, 29 September 2025

Pilpres 2024

Dekati Hari Pencoblosan, DEMA UIN Surakarta Ajak Mahasiswa jadi Katalisator Keutuhan Bangsa

Untuk itu, kata dia, DEMA dan segenap civitas akademik UIN Surakarta berkomitmen sejak awal mengawal proses demokrasi, termasuk pemilu, berjalan aman

Penulis: Glery Lazuardi
Istimewa
Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Raden Mas Said Surakarta menggelar seminar penguatan literasi politik mahasiswa jelang Pemilu 2024 di Gedung SBSN Lantai 2 UIN Raden Mas Said, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Raden Mas Said Surakarta menggelar seminar penguatan literasi politik mahasiswa jelang Pemilu 2024 di Gedung SBSN Lantai 2 UIN Raden Mas Said pada Jumat (9/2/2024).

Kegiatan dialog interaktif bertajuk Seminar Kepemiluan ini dihelat dalam upaya memupuk kesadaran politik mahasiswa menyambut Pemilu 2024 aman dan damai.

Seminar Kepemiluan dengan tajuk "Penguatan Literasi Politik Mahasiswa Menyambut Pemilu 2024 Aman, Damai, dan Bermartabat" ini dikemas dengan dialog interaktif.

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Raden Mas Said Surakarta, Anwar Mustaqim, mengatakan, mahasiswa dan sivitas akademika harus mengambil peran menjaga keutuhan dan integritas bangsa jelang Pemilu 2024.

Salah satunya, lanjut dia, melalui upaya penguatan politik damai di tengah suhu politik yang memanas.

"Mahasiswa dan kampus mesti menjadi katalisator yang mendinginkan suasana gemuruh melalui penguatan literasi politik damai,” kata Mustaqim dalam keterangannya pada Jumat (9/2/2024).

Baca juga: Rincian Dana Operasional TPS Pemilu 2024: Pembuatan TPS, Beli Pulsa, hingga Konsumsi KPPS

Dia menjelaskan eskalasi politik jelang pemungutan suara Pemilu 2024 mulai panas dan berpotensi memecah kerukunan.

“Skema pemilihan yang dilaksanakan serentak juga akan menguras energi bangsa tidak hanya secara finansial, tetapi juga emosi dan keadaban publik. Karena itu, tantangan Pemilu 2024 kiranya menjadi concern tidak hanya bagi penyelenggara," kata dia.                           

Angka pemilih muda secara demografis menempati posisi tertinggi pada Pemilu 2024.

Bonus ini, lanjut dia, harus menjadi peluang di tengah tantangan konflik horizontal yang sangat mungkin memecah belah kerukunan bangsa.

Bukan tidak mungkin, polarisasi dukungan politik justru membuat masyarakat terpecah ke dalam kubangan disintegrasi, permusuhan, dan perpecahan.

“Menggalakkan kegiatan edukatif dan literatif tentang politik kepada mahasiswa memang menjadi fardhu. Bekal kepekaan politik mahasiswa terutama dalam mengantisipasi praktik politik kasar, penuh kekerasan, dan disintegrasi, harus terus dilakukan melalui instrumen kampus,” ujarnya.

Baca juga: UTA 45 Jakarta Diminta Ikut Kritisi Jokowi, Rudyono: Haram Politik Praktis Atasnamakan Kampus

Untuk itu, kata dia, DEMA dan segenap civitas akademik UIN Surakarta berkomitmen sejak awal mengawal proses demokrasi, termasuk pemilu, berjalan aman dan berintegritas.

"Kampus, sebagai lumbung intelektual, harus lebih aksesebel memberikan penguatan pengetahuan politik terhadap mahasiswa,” ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan