Sementara itu, akademisi UIN Raden Mas Said, M Zainal Anwar, berharap kegiatan edukatif tentang kepemiluan mampu menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk mengedepankan politik rasional daripada praktik politik yang bersinggungan dengan identitas dan SARA.
“Jelang pemungutan suara, potensi konflik sangat lebar. Psikologi massa pemilih hari ini cenderung lebih labil dan agresif. Pada saat yang sama, mahasiswa harus mengambil peran untuk konsisten menjaga kontestasi politik tetap berada pada jalur persaudaraan dan kerukunan,” jelas Zainal.
Kegiatan Seminar Kepemiluan diikuti oleh ratusan peserta dari dalam dan luar kampus UIN Surakarta. Setelah sesi dialog, kegiatan dilanjut dengan pembacaan deklarasi pemilu damai yang memuat lima poin komitmen. Deklarasi dipimpin oleh Ketua DEMA dan diikuti oleh semua peserta dan stakeholder kampus yang hadir
Hadir pada kesempatan itu narasumber antara lain Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Raden Mas Said Surakarta, Anwar Mustaqim, Ketua Bawaslu Sukoharjo, Rochmad Basuki, dan akademisi UIN Raden Mas Said, M. Zainal Anwar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.