Senin, 8 September 2025

Pilpres 2024

KPU soal 'Inflasi Suara' di Sirekap: Tak Ada Manipulasi dan Niat Ubah Suara

Keberadaan foto asli formulir C-Hasil plano itu menjadi sumber pemantauan langsung publik yang menemukan 'inflasi suara' imbas kekeliruan konversi

Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari didampingi anggota dan Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja didampingi anggota, memberikan keterangan pers terkait hasil evaluasi awal dari penyelenggaraan Pemilu 2024 (Pileg dan Pilpres) di kantor KPU RI, Jakarta Pusat, pada Kamis (15/2/2024).  

Ia menjelaskan, sistem tersebut mampu mengenali kekeliruan konversi yang dilakukan, meski tak menjelaskan berdasarkan apa mesin tersebut mengenali kesalahan tersebut. 

Tapi, ia mengklaim, sejauh ini, tingkat kesalahan konversi cuma 0,64 persen.

"Ada 2.325 TPS yang ditemukan antara konversinya berbeda (dari) yang sudah diunggah 358.775 TPS," katanya.

"Bukan persentasenya yang ingin kami sampaikan, tetapi Sirekap mengenali kalau ada salah hitung atau salah konversi atau sistem kurang tepat membaca," tuturnya.

Lebih lanjut, Hasyim mengatakan, KPU belum memeriksa detail selisih suara yang diperoleh masing-masing capres-cawapres antara yang terkonversi di Sirekap dengan suara aslinya di formulir C-Hasil plano di TPS.

Kata Hasyim, dari 2.325 TPS, kekeliruan konversi suara tidak hanya terjadi pada pemilu presiden (pilpres), tapi juga pemilu legislatif (pileg).

Ia menyebut, publikasi data raihan suara di Sirekap akan tetap dilanjutkan sebagai bentuk transparansi.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan