Pilpres 2024
Reaksi Gibran soal PDIP Khilaf Usung Dirinya sebagai Wali Kota Solo: Mohon Maaf Pak Hasto
Reaksi Gibran soal Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku khilaf mencalonkan dirinya sebagai Wali Kota Solo pada Pilkada 2020 lalu.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Bobby Wiratama
Selain itu, Hasto juga sempat mengkritik Jokowi karena dianggap sedang melakukan praktik nepotisme.
Selain Gibran yang dinyatakan memenangkan Pilpres 2024 bersama Prabowo, saat ini hampir seluruh keluarga atau orang dekat Jokowi digadang-gadang untuk maju dalam kontestasi Pilkada 2024.
"Hampir seluruh keluarga Pak Jokowi, siapa yang dekat dengan Pak Jokowi untuk maju," ucap Hasto.
Bahkan, ungkapnya, untuk menempati posisi jabatan strategis harus mengenal Jokowi sejak menjadi Wali Kota Solo.
"Kami melihat untuk menjadi pejabat Indonesia itu harus kenal Pak Jokowi dulu di Solo. Ini kan anti-meritokrasi, apakah Solo betul-betul menjadi wahana penggemblengan?" ujarnya.
Hasto mencontohkan hal ini dengan menyinggung kabar Marsdya Tonny Harjono akan menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU).
Ia menilai hal tersebut bernuansa nepotisme sebab istri Tonny merupakan saudara dari Iriana Joko Widodo.
"Sekarang yang menjadi KSAU itu juga menikah sama saudaranya Ibu Iriana, ya, Pak Tonny, Marsekal Tonny, itu istrinya meninggal kemudian dijodohkan oleh katanya Ibu Iriana, dan kemudian jadi saudaranya," sambungnya.
Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini menyebut, praktik yang terjadi di lingkaran keluarga Jokowi ini adalah bentuk anti-sistem meritokrasi.
"Sehingga ketika segala sesuatunya melihat Indonesia dalam perspektif pengalaman di Solo, maka ini anti terhadap meritokrasi tadi, diperburuk dengan anti terhadap hukum," bebernya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul: Sekjen PDIP Sebut Jokowi dan Dirinya Biasa Berbohong, Respons Gibran: Pak Hasto Paling Oke.
(Tribunnews.com/Deni/Fersianus Waku)(TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.