Sabtu, 6 September 2025

Pilpres 2024

Tim Prabowo-Gibran Akui Minta Kepala BIN Hadir di Sidang MK, Yusril: Spontan Saja

Celetukan itu muncul dalam barisan kubu Prabowo-Gibran muncul usai Ketua Tim Hukum Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis minta supaya MK menghadiri Kapolri

Tribunnews.com/ Ibriza Fasti Ifhami
Kuasa hukum Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra di Gedung MK, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra mengatakan ide pihaknya supaya dihadirkan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dalam sidang sengketa pemilihan umum presiden (pilpres) adalah hasil dari celetukan belaka. 

Celetukan itu muncul dalam barisan kubu Prabowo-Gibran muncul usai Ketua Tim Hukum Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis minta supaya MK menghadiri Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam sidang sengketa pilpres ini.

Baca juga: Kubu Ganjar-Mahfud Minta Kapolri Hadir di Sidang MK, Prabowo-Gibran Usul Kepala BIN Turut Jadi Saksi

"Ya itu spontan saja. Rekan kita yang tadi mengatakan itu di dalam sidang. Sebenarnya tidak ada surat yang kita sampaikan karena tiba-tiba tadi Pak Todung Mulya Lubis meminta kepada majelis untuk menghadirkan Kapolri," kata Yursil usai sidang sengketa pilpres selesai. 

"Teman saya di sebelah menyeletuk, ya kalau minta Kapolri hadir, kami juga minta kepala BIN dihadirkan juga oleh Mahkamah Konstitusi supaya adil dan balance," sambungnya. 

Dipanggilnya Kepala BIN berbarengan dengan Kapolri disebut Yusril menghasilkan kondisi yang adil dan berimbang sebab bakal berkaitan dengan kemanan informasi penyelenggaraan pemilu. 

Baca juga: Sederet Menteri Jokowi hingga BIN Ini Disebut Kubu AMIN Bantu Kampanye Prabowo-Gibran

Namun di satu sisi Yusril merasa pemanggilan baik untuk Kapolri dan Kepala BIN ini tidak relevan sebab tidak punya surat pemanggilan yang bersifat resmi. 

"Enggak ada surat resmi, jadi teman saja nyeletuk ngomong," tuturnya. 

Lebih lanjut pihaknya juga tak ingin menindaklanjuti pemanggilan itu karena Mk sendiri sudah mengadakan rapat permusyawaratan hakim dan memutuskan hanya akan memanggil empat menteri pada Jumat pekan ini.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan