Minggu, 24 Agustus 2025

Tukang Pijat di Karanganyar Jadi Tersangka usai Tambal Rumah yang Bocor dengan Gambar Calon Bupati

Tambal Rumah Bocor dengan Gambar Paslon Bupati Sutarman, seorang tukang pijat panggilan asal Karanganyar, Jawa Tengah menjadi tersangka.

Editor: Wahyu Aji
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Tim kuasa hukum dari Sutarman di Resto SFA Karanganyar, Kamis (7/11/2024). 

Ia menjelaskan, perkara tersebut bermula saat Sutarman pulang dari memijat salah satu pasiennya pada 19 Oktober 2024, pukul 23.52 WIB 

Saat itu, Surtaman melintasi Dusun Gunung Watu, Desa Kalijirak, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar dengan londisi turun hujan deras. 

"Spontan, klien kami melepas rontek bergambar paslon nomor 2, untuk digunakan menutup jendela rumahnya yang bolong. Namun aksinya ketahuan pendukung paslon nomor 2," kata dia.

Ia mengatakan, Sutarman lalu memasang kembali rontek yang dilepasnya. 

Namun oleh pendukung paslon nomor 2, Rober-Adhe, APK tersebut dilepas lagi dan dibuang ke sawah. 

"Kemudian klien kami dibawa ke rumah calon bupati nomor 2 dan dimintai keterangan. Saat itulah, diduga terjadi penganiayaan," ungkap dia.

Dibantah kubu Rober-Adhe

Koordinator Tim Advokasi Hukum Rober-Adhe, Hari Daryanto membantah keras dengan kronologi yang disampaikan kuasa hukum Sutarman.

"Saya malah heran. Saya baca berita kok salah semua," kata Hari saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (8/11/2024).

Hari mengatakan kronologi saat itu, tidak sedang hujan.

Selain itu, Surtaman dibawa ke Joglo Dawan kediaman rumah milik Rober Christanto ini agar tidak diamuk massa.

"Jadi dia cerita kondisinya hujan, saat itu tidak hujan dia dibawa ke Dawam justru  untuk diamankan agar tidak dipukul orang-orang itu sebenarnya nanti kita buktikan apa yang disampaikan pelapor," kata dia.

Menurutnya, keterangan yang disampaikan Sutarman hanya sepihak dan merupakan kampanye hitam untuk Paslon Rober-Adhe.

"Tidak ada penganiayaan saat itu dan bisa dibuktikan di persidangan dan saya kira tidak (merugikan Rober-Adhe), karena itu hanya sepihak biasa di musim kampanye black Campaign dan tidak berpengaruh pada berlian," ucap dia.

Dia mengatakan keterangan Sutarman berubah-ubah.

Dari pengakuan dia, ada yang maksa ada yang nyuruh, namun dia keterangannya berubah-ubah.

Baca juga: Pemkot Solo Perketat Penjualan Miras, Bar di Lokananta Digerebek, 80 Botol Miras Diamankan

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan