Selasa, 9 September 2025

Pilgub DKI Jakarta

4 Penyebab Kekalahan Ridwan Kamil -Suswono di Pilkada Jakarta 2024, Analisis Pengamat dan Politisi

Hasil hitung cepat sementara memperlihatkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Ridwan Kamil -Suswono kalah di Pilkada Jakarta 2024.

|
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews/Rahmat Fajar Nugraha
Calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) mengatakan Pilkada Jakarta 2024 berpotensi dua putaran berdasarkan hasil perhitungan cepat atau quick count lembaga survei hari ini.  

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk sementara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung -Rano Karno, unggul di Pilkada Jakarta 2024.

Hal ini berdasarkan hasil akhir hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei. 

Diantaranya hasil quick count Litbang Kompas dengan suara masuk 100 persen memperlihatkan Pramono Anung-Rano Karno  49.49 persen, Ridwan Kamil-Suswono 40.02 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 10.49 persen.

Sebagai catatan hasil hitung cepat bukanlah hasil resmi Pilkada sebab hasil resmi tetap menunggu perhitungan suara secara manual oleh KPU.

Meski demikian kekalahan sementara paslon Ridwan Kamil -Suswono (RIDO) di Pilkada Jakarta 2024 disorot berbagai pihak.

Apalagi karena paslon nomor urut 1 di Pilkada Jakarta ini diusung banyak partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Lalu apa penyebab kekalahan Ridwan Kamil -Suswono? Berikut analisis pengamat dan politisi PKS:

Faktor Mesin Politik Partai

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs, A Khoirul Umam mengindikasikan bahwa basis mesin politik KIM Plus tidak solid. 

"Kekompakkan KIM Plus bak kawin paksa, dimana aspirasi kepentingan partai-partai pengusung tampaknya kurang terakomodasi," kata Umam dalam pesan yang diterima Tribunnews, Kamis (28/11/2024).

Akibatnya meskipun diawali dengan optimisme yang tinggi, Umam menyebut mesin politik RIDO  akhirnya melempem jelang pencoblosan. 

Pengamat politik di Badan Riset dan Inovasi Nasional Lili Romli menelaah “kekalahan” Ridwan Kamil-Suswono meskipun sudah didukung KIM Plus.

“Meskipun koalisi KIM Plus itu banyak yang mendukung RK-Suswono, tapi yang terjadi adalah partai-partai politik yang tergabung dalam KIm Plus itu nggak berjalan mesin politiknya. Dibiarkan sendiri berjalan RK-Suswono".

"Sisi lain adalah figurnya ini kontraproduktif di dalam kampanye-kampanyenya. Sebelumnya ada resistensi akibat cuitan masa lalu RK yang membuat warga Jakarta menolak kehadiran RK itu,” ujarnya dikutip dari VOA Indonesia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan