Tragedi Priok Berdarah
Tak Berani Memakai Seragam, Satpol PP Pakai Baju Preman
Pascakerusuhan Tanjung Priok yang menewaskan tiga orang anggota Satuan Polisi Pamong Praja Pemprov DKI Jakarta beberapa hari yang lalu, keberadaan Satpol PP seperti hilang ditelan bumi.
Penulis:
Alie Usman
Editor:
Widiyabuana Slay
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascakerusuhan Tanjung Priok yang menewaskan tiga orang anggota Satuan Polisi Pamong Praja Pemprov DKI Jakarta beberapa hari yang lalu, keberadaan Satpol PP seperti hilang ditelan bumi.
Bahkan, hingga Jumat (16/4/2010), di Balai Kota DKI sekalipun tidak ditemukan petugas Satpol PP yang berseragam hijau kecokelatan tersebut. Biasanya, hampir disemua sudut kota, petugas binaan Pemda tersebut hampir pasti ditemukan. Mulai dari mempercantik hiasan di halte-halte kota, menertibkan reklame, membersihkan spanduk dan pamflet di tembok-tembok jalan layang, hingga dorong-dorongan dengan warga jika terjadi operasi penggusuran.
Cucu Ahmad Kurnia, Humas Pemprov DKI membantah jika Satpol PP dinilai menghilang dari muka bumi. Menurutnya, aktivitas mereka tetap berjalan normal seperti biasanya. Hanya saja, dengan alasan keselamatan, untuk sementara ini mereka menanggalkan seragam dan atribut Satpol PP.
"Mereka tetap bekerja. Hanya saja, tidak memakai seragam dulu. Demi alasan keselamatan, nunggu situasinya kondusif dan stabil," ujar Cucu. Cucu menambahkan, pola kerja Satpol PP yang tidak menggunakan seragam seperti ini mengalir begitu saja. "Tidak ada instruksi atau perintah apapun dari atasan. Ya mengalir saja, yang jelas siapa juga yang mau ngambil resiko," ujarnya. (*)