Bentrok di PN Jaksel
Wagub: Bentrok Ampera Tak Wakili Suku Tertentu
Bentrok antardua kelompok massa di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hanyalah gesekan antar kelompok kecil

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bentrok antardua kelompok massa di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hanyalah gesekan antar kelompok kecil dan tidak dapat dikatakan bentrokan antar etnis . Hal itu dituturkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto usai acara Lomba Lari dan Jalan Sehat di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (03/10/2010).
"Ya, kelompok kecil, bila ada etnis a sama enis b itu tidak bisa dibilang antar etnis bertengkar, itu yang perlu saya tekankan," imbuhnya.
Prijanto mengatakan massa yang bentrok di Jalan Ampera Jakarta Selatan itu tidak mewakili suku tertentu namun individu yang bertikai. "Seluruh pimpinan etnis sudah menyatakan orang perorangan, itu bukan seluruh kelompoknya," ujarnya.
Dirinya menambahkan para pimpinan etnis kini menjalin kembali kesetiakawanan dengan cara bersilahturami agar mencegah terjadinya gesekan yang meluas. " Silahturahmi untuk mempererat hubungan diantara seluruh komponen masyarakat tidak hanya untuk kasus (Bentrok) tapi untu pembangunan Jakarta," tukasnya.
Bentrok antara dua kelompok massa terjadi di depan PN Jaksel, Jalan Ampera Raya, Tabu (29/09/2010) sekitar pukul 12.45 WIB. Bentrokan terjadi saat pengadilan tersebut akan menggelar sidang lanjutan kasus Blowfish. Polisi sudah menyita beberapa barang bukti berupa tiga buah golok, tiga buah panah, satu proyektil peluru dari senjata api yang diduga digunakan salah satu anggota kelompok bertikai.
Polri sudah menangkap 5 orang pelaku kerusuhan Ampera di depan PN Jakarta Selatan. Mereka tengah mendalami dan melakukan pemeriksaan ke-5 pelaku tersebut. Pihak berwajib juga mengamankan satu orang tersangka berinisial "S" yang kedapatan membawa senjata tajam saat peristiwa itu berlangsung.