Perkosaan di Angkot
Novinda Tidak Bisa Mengingat Ciri-ciri Sopir
Novinda Parantika (18), mengaku hingga kini masih merasa pusing-pusing, setelah kepalanya cidera akibat ia melompat dari
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Novinda Parantika (18), mengaku hingga kini masih merasa pusing-pusing, setelah kepalanya cidera akibat ia melompat dari angkot M 27 Jurusan Pulogadung-Kampung Melayu di perempatan TU Gas, Pulogadung, Jakarta Timur, kemarin (06/10/2011).
Saat ditemui ruangan Cempaka 1, Rumah Sakit Harapan Jayakarta, Cakung, Jakarta Timur, (07/10/2011), ia mengatakan bahwa dirinya juga tidak bisa begitu mengingat ciri-ciri angkot dan sang supir.
Samar-samar ia mengingat bahwa sang supir merupakan laki-laki berumur sekitar 35 - 40 tahun, dengan cara bicara seperti orang mabuk. "Makanya saya takut," katanya.
Setelah ia melompat keluar, ia langsung tidak sadarkan diri, ia baru kembali sadar setelah ia terbaring di Rumah Sakit. Ia juga tidak bisa mengingat apakah kaca angkot tersebut gelap atau terang.
Pascainsiden, tersebut, perempuan yang mengaku baru tiga bulan di Jakarta itu mengatakan bahwa ia tidak menjadi trauma menumpang angkot. Namun ia akan lebih berhati-hati memilih angkot.
"Saya akan pilih-pilih angkot nanti," tandasnya.