Rabu, 10 September 2025

Kasus Diego Michiels

Diego Harap Penahanan Ditangguhkan agar Bisa Main di Timnas

Wakil Sekjen PSSI Bidang Luar Negeri dan Media, Rudolf Yesayas mengharapkan Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengabulkan

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Diego Harap Penahanan Ditangguhkan agar Bisa Main di Timnas
Abdul Qodir/Tribunnews.com
Nikita willy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen PSSI Bidang Luar Negeri dan Media, Rudolf Yesayas mengharapkan Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengabulkan permohonan penangguhan tahanan bagi terdakwa penganiayaan, Diego Robbi Michiels. Sebab, saat ini Timnas Indonesia membutuhkan tenaga Diego sebagai pemain sektor kiri pertahanan untuk laga internasional.

"Saya harapkan penangguhannya dikabulkan secepatnya. Karena dia kan bukan bela RT, bukan bela kampung. Dia itu bela bangsa ini," ujar Wakil Sekjen PSSI Bidang Luar Negeri dan Media, Rudolf Yesayas, jelang sidang Diego di PN Jakpus, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu (30/1/2013).

Menurut Rudolf, Diego merupakan pemain penting untuk mengisi kekurangan Timnas di sektor kiri pertahanan. Dalam waktu dekat, laga penting yang akan dijalani Timnas Indonesia dan dirasakan memerlukan tenaga dari pemain 22 tahun itu adalah Pra Kualifikasi Piala Asia 2015.

"Tanpa dia, kita kalah dari Malaysia di Piala AFF 2012 kemarin, karena dua gol Malaysia bermula dari sektor kiri pertahanan kita," kata Rufolf.

Karena alasan kebutuhan itu, Rudolf mengharapkan majelis hakim dapat mempertimbangkannya sehingga bisa segera dikabulkan permohonan penangguhan penahanan Diego yang sebelumnya sudah diajukan.

"Sampai saat ini penangguhannya belum dikabulkan. Karena itu, kita harap hakim bisa segera memutuskannya. "Panangguhan pnhana itu adalah hak si pesakitan, dikabulkan atau tidak itu wewenang hakim. Nati kita dengarkan jawaban hakim," tuturnya.

Menurut Rudolf, dengan regulasi baru AFC, maka Diego bisa diikutsertakan dalam Timnas Indonesia kendati saat ini berstatus terdakwa. "Itu tidak mpngaruhi, sepanjang dia bisa main, itu bisa.

Secara pribadi, Rudolf menilai Diego tidak bersalah dalam kasus pengaiayaan itu. Sebab, tak ada upaya kesengajaan dari Diego untuk melakukan penganiayaan terhadap Mef, sebagaimana bukti rekaman cctv di parkiran basement Senayan City.

"Di CCTV itu kan terekam dia tidak melakukan pemukulan. Di CCTV itu memang terekam dia menunjukkan gestur sedang menendang. Tapi itu juga tidak terlihat dia menendang atau tidak. Jadi aneh ini," kata Rudolf.

"Ada orang yang bunuh, yang tabrak di jalan sampai dua orang mati, itu biasa-biasa saja, lalu adil enggak. Lah, ini (Diego) orang enggak salah, lihat saja cctv. Mef ngomong bolak-balik, enggak sama. Katanya waktu di polisi dia dipegang dipukuli, tapi belakangan dia berubah," tambahnya.

Meski begitu, Rudolf tetap mengakui bahwa penangguhan penahanan Diego ini adalah wewenang majelis hakim.

Dijadwalkan sidang Diego ini dimulai pukul 13.00 WIB. Namun, sidang belum juga dimulai hingga berita ini ditulis.

Pantauan Tribunnews.com, Nikita Willy datang ke pengadilan bersama sang ibuda, Yora Fabrine. Nikita dan ibundanya tampak asyik berbincang dan makan kue lemper di bangku depan ruang sidang, untuk mengisi waktu sebelum sidang sang kekasih dimulai.

Di bangku cokelat itu, sesekali Nikita yang mengenakan pakaian ala pekerja kantor berwarna orange itu memainkan telepon genggamnya dan menyisir rambut panjangnya.

Diego yang mengenakan kemeja lengan panjang berwarna merah muda dipadu jeans biru, langsung menghampiri Nikita yang berjalan menuju ruang sidang. Keduanya berjalan dan duduk berdampingan di barisan bangku pengunjung sidang. Di antara keramaian pengunjung sidang, sepasang kekasih itu asyik mengobrol sembari menunggu sidang Diego dimulai.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan