Ricuh, PKD Stasiun Juanda Nyaris Dihajar Tukang Ojek
Ricuh antara aparat kepolisian dengan ratusan pekerja PT KAI dan PT KCJ (KAI Commuter Jabodetabek) yang tergabung
Penulis:
Eri Komar Sinaga
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ricuh antara aparat kepolisian dengan ratusan pekerja PT KAI dan PT KCJ (KAI Commuter Jabodetabek) yang tergabung dalam Serikat Pekerja Kereta Api Jabodetabek (SPKAJ) di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, berbuntut panjang.
Saat penertiban aksi yang menjurus anarkis tersebut, PKD (Petugas Keamanan Dalam) Stasiun Juanda juga ikut serta. Namun perilaku PKD tersebut memantik amarah warga karena PKD memukul tukang ojek di Stasiun Juanda.
Saat itu aparat kepolisian dan PKD terlibat dorong-dorongan dan saling teriak. Buruh juga melemparkan botol minuman kemasan ke dalam stasiun. Untuk menertibkan aksi tersebut, polisi menembakkan gas air mata. Polisi dibantu PKD kemudian terkibat kejar-kejaran dengan buruh.
Saat aksi kejar tersebut, beberapa PKD memukul buruh. Para tukang ojek yang melihat aksi tersebut, menarik buruh tersebut dan berkata agar jangan ada aksi kekerasan.
Bukannya berhenti, tukang ojek tersebut malah dihajar sama PKD tersebut. Hendi, seorang tukang ojek yang melihat temanya dipukuli, tidak terima. Hendi bersama teman-temannya kemudin balik mengejar oknum PKD tersebut.
"Kita cuma misahin biar (pendemo) nggak dipukul. Cuma tadi ada tukang ojek yang kena pukul (karena menarik pendemo yang dipukul). Kita nggak terima ada teman kita dipukul. Tiba-tiba ditarik, dipukul. (Pendemo) Dia kan manusia," ujar Hendi.
Beruntung aksi tersebut bisa diredam aparat kepolisian. Oknum tersebut melarikan diri ke lantai dua Stasiun Juanda. Kapolsek Gambir, AKBP Tatan Dirsan, langsung menengahi cek-cek tersebut.
Tatan mengatakan kepada tukang ojek masalah tersebut adalah masalah paham. Setelah berbicara sebentar, tukang ojek membubarkan diri. Namun beberapa aparat kepolisian masih berjaga-jaga.