Selasa, 14 Oktober 2025

Beli Jam Tangan Miliaran Rupiah, Pejabat-Anggota DPRD Gunakan Uang Cash

Memakai jam tangan mahal dan bermerek bukan lagi bagian dari gengsi dan gaya hidup

net
Gerai jam tangan Rolex di salah satu pusat perbelanjaan 

Laporan Wartawan Warta Kota, Theo Yonathan Simon Laturiuw

TRIBUNNEWS.COM – Memakai jam tangan mahal dan bermerek bukan lagi bagian dari gengsi dan gaya hidup. Jam mewah berharga miliaran rupiah menjadi salah satu cara menyembunyikan aset bagi kalangan pejabat.

Siang itu, Kamis (12/9/2013), Toko Time Place di Plaza Senayan tak ada pengunjung. Penjual jam di situ mengenakan jas, ada pula dua petugas security yang berjaga khusus di dalam toko.

Ruangan toko itu tak terang. Penerangannya remang-remang tapi nyaman. Lalu pendingin ruangannya menusuk. Lantainya dilapisi karpet sintetis berwarna hijau.

Ada empat merek jam di toko itu. Dua diantaranya adalah Rolex dan Serge Dubois. Satu merek jam hanya dipajang di dua etalase kaca. Bahkan merek Serge Dubois dipampang hanya di satu etalase kaca saja.

Boutique Supervisor di The Time Place, Erick Winata, mengatakan, pihaknya bisa melayani pembayaran pembelian jam dengan cara apapun. Mulai dari transfer via rekening, kartu kredit, bahkan pembayaran cash pun bisa dilakukan. Untuk pembayaran cash juga tak ada batasnya. Harga jam di atas satu milliar rupiah pun bisa dilakukan dengan pembayaran cash.

Erick mengaku, pembeli jam di The Time Place kebanyakan kalangan anggota DPR. Biasanya, kata Eric, ketika anggota DPR membeli jam mahal, mereka tak mau melakukan pembayaran secara transfer apalagi kartu kredit. "Biasanya kalau anggota DPR membeli jam secara tunai. Hampir tidak ada yang membayar via transfer rekening," ujar Erick kepada Warta Kota (Tribunnews.com Network).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada banyak cara pejabat dan wakil rakyat ini membeli jam. Ada yang datang sendiri, lalu ada pula yang meminta pesuruhnya untuk datang dan membeli jam mahal itu.

Makanya, tak sulit bagi anggota DPR atau pejabat yang mendapat 'uang panas' untuk melarikan uang-uang tersebut. Uang sebesar lima milliar rupiah bisa dijadikan tiga sampai lima jam tangan saja.

Hal serupa terjadi di setiap toko jam mewah. Di gerai Patek Phillipe, juga menerima pembelian jam tangan mewah seharga satu milliar rupiah secara tunai. Penjual di toko itu juga mengakui hal serupa, banyak pejabat dan anggota DPR datang untuk membeli jam di situ. Seluruhnya melakukan pembayaran secara cash.

"Jam harga satu milliar ini selalu siap dibeli kapan saja. Jadi hanya perlu datang dan bawa uang cashnya saja," ujar penjual di gerai Patek Philippe.

Berbeda dengan di gerai Rolex di Plaza Indonesia. Untuk jam yang harganya mencapai satu milliar rupiah, pembeli harus menunggu selama tiga bulan. Sebab barang harus dipesan dulu dari pabrikannya di Swiss.

Pengelola situs www.arlojiku.wordpress.com, Amos Lilik Wahyudi (43), mengatakan, tak aneh apabila banyak pejabat mulai paham dan 'mengecilkan' uang mereka dengan jam tangan. Lilik mengatakan, jam-jam mahal bermerek itu memang bisa dijadikan sarana berinvestasi.

Menurut Lilik, hal itu lantaran penurunan nilai jualnya tak jauh, hanya sekitar 20 sampai 25 persen saja dari harga awal pembelian. Asalkan surat-suratnya masih lengkap saat dijual ulang.

Selain itu, peminat jam mahal second juga cukup banyak. Ada banyak cara untuk mencairkannya kembali. Bisa dengan menjualnya di toko-toko jam di Pecenongan, Jakarta Pusat, atau beberapa lokasi lain di Senayan. Beberapa toko jam di Pecenongan, menerima transaksi penjualan mulai dari Rp 10 juta sampai di atas Rp 100 juta.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved