Jumat, 21 November 2025

Banjir Jakarta

TPU Karet Bivak Masih Tenggelam

Curah hujan yang cukup tinggi membuat Blok AA1 Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak

Editor: Hendra Gunawan
Warta Kota/Bintang Pradewo
Suasana di tempat pemakaman umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta, yang masih terendam banjir 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --  Curah hujan yang cukup tinggi membuat Blok AA1 Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2014) genangan air setinggi 50 centimeter belum juga surut.

Bahkan, kantor TPU Karet Bivak juga ikut terendam setinggi 20 centimeter karena rembasan air dari genangan air yang berada di Blok AA1 TPU Karet Bivak. Padahal, sudah selama enam hari TPU Karet Bivak terendam banjir. Pantauan Warta Kota, ratusan makam yang berada di Blok AA1 masih terendam oleh genangan air.

Warga serta anak-anak banyak memanfaatkan genangan tersebut untuk berenang dan mencuci motor mereka. Tak hanya itu, makam para pejuang 45 yang ditandai dengan tiang setinggi 1 meter yang dipasangi bendera merah putih dengan ukuran 20 x 20 centimeter.

Seniman sekelas Ismail Marzuki serta ayah kandung Dewan Pembina Partai Golkar, Abu Rizal Bakrie, Achmed Bakrie, makamnya ikut terendam. Satu pasangan suami istri, Ashari (45) dan Marni (45) warga Dukuh Pinggir, Tanah Abang, Jakarta Pusat hanya bisa melihat makam anaknya yang sudah rata dengan air yang mempunyai ketinggian hampir 30 centimeter.

Mereka mencoba untuk membersihkan makam, Aisha yang baru satu tahun lalu meninggal dunia dengan usia dua bulan. "Saya mampir saja karena dari Karet tadi. Soalnya berita di televisi sangat mengegerkan. Jadinya saya mau ngecek makam anak saya gimana?" kata Ashari kepada Warta Kota di samping makam anaknya di Blok AA1 TPU Karet Bivak.

Dia hanya bisa memandangi rumput yang sudah menjalar di makam anaknya itu. Akan tetapi, ketika sedang mencabut rumput makam anaknya tanah di makam pun ikut tergerus. Oleh sebab itu, dia menghentikan upayanya untuk membersihkan makam anak ke-empatnya itu.

"Rumput yang jelek dicabutin dan ternyata melorot. Jadinya saya ga cabutin lagi daripada ambles," kata pria yang hanya memakai mantel dan helm berwarna hitam itu. Sementara itu, sang istri, Marni berharap pihak pengelola segera menyedot air yang mengenangi seluruh makam yang ada di Blok AA1 TPU Karet Bivak.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved