Duet Ahok Djarot
Ahok Duga Inspektorat DKI Biarkan SKPD Salah untuk Memeras
Menurut Ahok, mustahil bila Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melakukan kesalahan dalam menjalankan proyek-proyeknya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menstafkan sejumlah pejabat di lingkungan inspektorat DKI Jakarta termasuk kepalanya Franky Mangatas Panjaitan diganti Lasro Marbun yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pendidikan DKI.
"Inspektorat saya ganti besar-besaran karena selama ini tujuan inspektorat mencegah SKPD bermasalah. Harusnya BPKP dan BPK tidak ada temuan, kalau inspektorat telah melakukan pembenaran dan pengawasan," ungkap pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Senin (5/1/2015).
Dikatakannya dalam melakukan tugasnya, inspektorat biasanya selalu mendampingi BPKP. Alhasil, menurut Ahok, mustahil bila Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melakukan kesalahan dalam menjalankan proyek-proyeknya.
"Selama ini oknum inspektorat melakukan pembiaran SKPD melakukan kesalahan lalu diperas. Kamu kalau nggak mau nyetor aku laporin nih. Harusnya kalau kamu jujur kalau ketemu kesalahan yang salah inspektorat. Kecuali inspektorat pernah memperingati anda, tapi anda tidak mau melakukan. Itu salahnya anda. Tapi nggak diperingatin, itu namanya minta bagi rezeki," ungkap mantan Bupati Belitung Timur ini.
Pria yang pernah duduk di Komisi II DPR RI ini pun menjelaskan kenapa ada dugaan permainan oknum inspektorat dalam mengawasi SKPD, dikarenakan orang yang ditangkap setelah diperas pasti akan teriak.
"Saya bisa menduga seperti itu kenapa? Karena orang yang ditangkap setelah diperas setengah mati nggak sanggup lagi baru dia teriak. Ini inspektorat yang salah nggak kontrol dari awal," ungkapnya.