Rabu, 10 September 2025

Remaja Punya Dunia Sendiri yang Perlu Dukungan Orangtua

Sedangkan mereka para remaja memiliki dunia sendiri yang perlu dukungan dan pengertian orang tua.

Penulis: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Munculnya perilaku negatif yang diperlihatkan para remaja usia sekolah SMA dan sederajat seperti kasus pornografi, miras, narkoba dan perilaku buruk lainnya didorong oleh banyak faktor baik dari internal, maupun eksternal remaja bersangkutan.

Namun, hal itu kurang dipahami banyak kalangan. Karena kurangnya pemahaman orangtua terhadap gejolak yang dialami remaja, dan sikap orangtua yang kerap menyalahkan, menuntut berlebihan.

Sedangkan mereka para remaja memiliki dunia sendiri yang perlu dukungan dan pengertian orangtua.

“Orangtua harus mengubah cara pandang, cara berfikir terhadap anak mereka yang remaja. Menjadi teman, mau mendengar mereka, dan memberi kepercayaan serta selalu menilai positif atas apa yang dicapai, merupakan salah satu kunci untuk membantu remaja keluar dari berbagai persoalan psikologis yang menghambat kemajuan remaja dalam studi dan mengekspresikan bakat dan kesenangannya,” ujar psikolog UI, Sani Budiantini Hermawan dalam diskusi di SMAN 8 Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (26/4).

Diskusi yang disebut “Arisan Hati” dan bertema “Biarkan Kami Menjadi Sahabatmu” tersebut diselenggarakan oleh orang tua siswa yang peduli pada kemajuan pendidikan anak-anak mereka dan bekerja sama dengan Komite Sekolah SMAN 8 ini juga menghadirkan pembicara Kepsek SMAN 8 Jakarta Drs. Tulus Winardi, Msi dan guru BK Pri Handoko, diikuti lebih 200 orang tua siswa klas XI dan kelas X.

Lebih lanjut Sani Budiantini mengatakan, orangtua harus menjadi sahabat terbaik bagi anaknya yang remaja mengetahui aktivitas serta lingkup pergaulan serta teman teman mereka. Sehingga pengawasan internal dan eksternal bisa dilakukan.

“Mengaca pada kasus pesta bikini yang memang ada dan sudah berlangsung beberapa tahun ini di sejumlah kota besar, tidak ada cara selain perhatian tinggi dari orangtua terhadap anak-anak mereka untuk mengawasi. Jika orangtua menjadi sahabat anaknya, tidak akan mereka mau ikut pesta yang dinilai tidak sesuai dengan kebiasaan dan moral masyarakat umumnya,“ ujar Sani yang juga Direktur Lembaga Konsultasi Dian Insani itu.

Hal senada juga diungkap guru BK Pri Handoko. Menurut dia, banyak impian remaja yang akhirnya tak bisa diwujudkan karena kendala dari orangtua mereka yang sering tidak memahami kemauan dan bakat anak-anak mereka.

“Biarkan mereka mewujudkan impiannya, karena itu pahami remaja dan dukung kegiatan yang postif nanti mereka akan tumbuh sebagai pribadi hebat yang menguasai bidang yang digemarinya,” kata Pri Handoko.

Sementara Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Jakarta, Tulus Winardi lebih menekankan pada pentingnya pendidikan karakter, mengatakan, Implementasi pendidikan karakter di sekolah-sekolah membutuhkan banyak terobosan.

Kebutuhan ini sangat mendesak untuk membentengi generasi muda dari dampak buruk derasnya arus globalisasi.

Menurut Tulus, keberadaan pendidikan karakter yang lebih implementatif sangat dibutuhkan di sekolah. Dia menilai, pendidikan karakter sebagai program nasional ini dirasa masih lemah di tataran implemtasi.

Padahal dampak negatif dari arus globalisasi semakin deras mengepung generasi muda, seperti bahaya penyalahgunaa narkoba dan pornografi. Jika tidak segera diantisipasi, bukan tidak mungkin dapat menyeret generasi muda ke arah kemerosotan moral yang serius.

"Untuk itulah terobosan dalam implementasi pendidikan karakter di sekolah sudah sangat mendesak,untuk mengantisipasi gencarnya dampak buruk globalisasi," tegas Tulus yang telah menulis buku berjudul “Pendidikan Karakter”. Buku tersebut dibagikan gratis kepada seluruh siswa.

Tujuan penerbitan buku itu adalah agar menjadi buku saku bagi siswa tentang bagaimana memahami dan mengimplementasikan 18 poin pendidikan karakter yang menjadi program wajib pemerintah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan