Liputan Eksklusif Tribunnews Bogor
Demi Uang, Susi Rela Belasan Kali Lakukan Kawin Kontrak di Puncak Bogor
“Kalau 10 hari bayarnya Rp 7 juta. Tapi kalau Cuma dua hari paling Rp 700 ribu sampai Rp 1 juta,”
Kebutuhan ekonomi kembali dijadikan alasan oleh Susi untuk secepatnya mendapatkan uang.
Kerasnya kehidupan di Jakarta dengan biaya hidup yang menurutnya tidak murah, membuat Susi memilih jalan pintas untuk mendapat uang.
Meski awalnya Susi menolak untuk terjun ke dunia hitam, namun akhirnya dia terlena dengan bujuk rayu dan iming-iming dari seorang
germo di bilangan Jakarta.
“Cari uang susah, mau ngelamar kerja tapi ijazah cuma sampe SD, siapa yang mau terima,” ucapnya.
Dibayar Rp 7 Juta
Hingga akhirnya, Susi pun mulai menggeluti dunianya sebagai istri kontrak dengan suami pria asal Timur Tengah.
Menurut Susi, turisasal Timur Tengah yang datang ke Indonesia khususnya di Jakarta, akan selalu mencari perempuan lokal untuk dijadikan istri, selama mereka menetap di suatu tempat di Indonesia mereka butuh pemuas seks.
“Tapi mereka nggak mau melacur, makanya mereka cari perempuan yang mau jadi istri sementaranya,” katanya.
Selain bayaran yang mahal dan tidak perlu repot menjajakan diri di pinggir jalan raya, Susi merasa kalau perbuatannya tidak melanggar.
Perempuan memiliki tinggi badan sekitar 156 centimeter ini, begitumarah saat disebut sebagai PSK .

TribunnewsBogor.com/Yudhi Maulana
Setiap kali ia menjadi istri dalam kawin kontrak dengan pria Timur Tengah, Sisu selalu dibayar dengan jumlah yang variatif.
“Itu tergantung lamanya sampai kapan. Kalau 10 hari bayarnya Rp 7 juta. Tapi kalau Cuma dua hari paling Rp 700 ribu sampai Rp 1 juta,”katanya.
Namun menurutnya, dari jumlah bayaran sebanyak itu, dia hanya mendapat separuh dari bayaran sebagai istri kontrak.
“Bayarannya di bagi dua sama mami saya. Saya cuma dapet setengahnya,” ucapnya.
Amil Palsu