Penggerebekan Narkoba
Dikeroyok Geng Narkoba, Ahok: Polisi Tak Mengira Ada Sekelompok Besar
Kasus Berlan dari Camat yang mau meriksa kos, ketemulah narkoba makanya panggil polisi
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi dikeroyok bandar narkoba.
Menurut penuturan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, pihak kepolisian tidak mengira ada sekelompok bandar narkoba besar di Kampung Berlan, Kelurahan Kebon Manggis, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.
Awalnya, pihak kepolisian mendapat laporan dari Camat Matraman Achmad Salahuddin, yang mau melakukan pemeriksaan kos-kosan yang mencurigakan.
"Kasus Berlan dari Camat yang mau meriksa kos, ketemulah narkoba makanya panggil polisi," ujar pria yang akrab disapa Ahok di Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2016).
Tapi, kata pria yang akrab disapa Ahok, pihak Camat dan Kepolisian tidak menyangka di Berlan ada sekolompok geng narkoba yang besar.
"Enggak berpikir itu ada sekelompok besar. Jadi polisinya tidak siap juga, polisi juga kurang bawa senjata," ujarnya.
Dengan pengalaman ini, Ahok yakin Polda Metro Jaya akan mulai melengkapi persenjataan bila ingin melakukan pemeriksaan terhadap geng narkoba.
"Kita juga mesti cek, masyarakatnya ada berapa. Jangan-jangan oknum RT atau RW terlibat? Masa dia tidak tahu ada oknum yang main sabu-sabu atau narkoba?," kata Ahok.
Seperti diberitakan, Anggota Polres Jakarta Pusat Bripka Taufik Hidayat, ditemukan tewas setelah menceburkan diri di Kali Ciliwung.
Taufik berusaha berlindung dari pengeroyokan warga saat penggeledahan narkoba, pada Selasa (19/1/2016). Selain Taufik, anggota kepolisian lain terkena luka bacok.