Sabtu, 22 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Polda Metro Jaya: Kondisi Pelaku Ledakan Bom SMAN 72 Masih Belum Stabil

Pelaku anak berkonflik dengan hukum (ABH) terkait ledakan bom di SMAN 72 Jakarta masih belum stabil kondisinya.

|
Tribunnews.com/Reynas Abdila
KASUS LEDAKAN - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hemanto. Polisi berencana memintai keterangan ibu kandung pelaku ABH yang kini bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). 

Ringkasan Berita:
  • Pelaku anak berkonflik dengan hukum (ABH) terkait ledakan bom di SMAN 72 Jakarta masih belum stabil kondisinya, usai lepas selang makan di RS Polri Kramat Jati.
  • Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hemanto menyebut pelaku masih mual dan pusing.
  • Meski begitu, penyidik tetap memeriksa saksi secara paralel, termasuk rencana pemeriksaan ibu kandung pelaku yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku anak berkonflik dengan hukum (ABH) terkait ledakan bom di SMAN 72 Jakarta masih belum stabil kondisinya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hemanto membenarkan pelaku ABH masih mual dan pusing.

Hal itu karena pelaku ABH baru dilakukan lepas selang makan oleh tim dokter di RS Polri Kramat Jati.

“Jadi si ABH ini, baru kemarin lepas selang makan, dua hari lalu artinya dia baru beradaptasi keterangan dokter, dia masih ada rasa mual pusing tapi yang paling utama, penyidik itu berkoordinasi dengan dokter psikisnya,” ujarnya.

Menurut Budi, pelaku masih tampak bengong, sesekali berbicara, dan belum pulih sepenuhnya. Proses pemeriksaan terhadapnya menunggu rekomendasi medis dan psikis.

Meski begitu, penyidik secara paralel terus memeriksa sejumlah saksi.

Termasuk rencananya ibu kandung pelaku ABH yang kini bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

"Benar direncanakan (diperiksa ibunya) tapi kan kerja di LN harus koordinasi dengan agen TKI-nya," ujarnya kepada wartawan, Jumat (21/11/2025).

Ledakan di sekolah

  • Kasus ledakan bom di SMAN 72 Jakarta melibatkan seorang siswa berinisial F yang ditetapkan sebagai anak berkonflik dengan hukum (ABH).
  • Ia merakit bom dengan bahan yang dibeli secara online, menggunakan alasan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengelabui keluarga.
  • Sang ibu tidak terlibat langsung dalam aksi, tetapi karena bekerja sebagai TKI di luar negeri, polisi ingin memeriksanya untuk memahami latar belakang keluarga dan kondisi psikologis anak

Periksa 46 saksi

Penyidik Polda Metro Jaya telah memeriksa 46 saksi anak terkait insiden ledakan bom di SMAN 72 Jakarta yang terjadi Jumat (7/11/2025).

Saksi anak tersebut berstatus sebagai siswa/siswi.

Pemeriksaan dilakukan bersamaan dengan kegiatan observasi dari tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).

Disamping itu ayah dari ABH juga sudah diambil keterangannya.

Diketahui, insiden ledakan terjadi di lingkungan SMAN 72 Kelapa Gading Jakarta Utara pada Jumat (7/11/2025) siang.

Atas ledakan itu, sejumlah korban dilarikan ke rumah sakit.

Total korban akibat peristiwa ledakan tersebut sebanyak 96 orang.

Tidak ada korban jiwa atas insiden ledakan bom tersebut.

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved