Jumat, 21 November 2025

Tingkatkan Layanan Kesehatan, Gubernur Pramono Inisiasi Pendirian RS Standar Internasional di Cakung

RS Royal Batavia Cakung diharapkan menjadi titik awal dalam peningkatan kualitas kesehatan Jakarta sebagai kota global

|
Editor: Content Writer
Istimewa
FASILITAS KESEHATAN - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, saat meninjau kegiatan cek kesehatan warga. Pemprov DKI Jakarta siap membangun RS Royal Batavia Cakung yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan warga Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM  - Teknologi kesehatan yang mutakhir, layanan spesialis yang lengkap, hingga standar keselamatan pasien yang lebih ketat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup warga Ibu Kota. 

Ketersediaan rumah sakit berstandar internasional memastikan masyarakat mendapatkan layanan medis yang aman, modern, dan berkualitas tinggi. 

Dengan fasilitas kesehatan yang mumpuni, masyarakat tidak perlu lagi mencari pengobatan ke luar negeri, sehingga waktu, biaya, dan devisa negara dapat dioptimalkan. Inilah mengapa kehadiran rumah sakit internasional menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global.

Kesadaran akan pentingnya layanan kesehatan berkelas dunia ini mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berinvestasi dalam peningkatan fasilitas medis. 

Salah satunya dilaksanakan pada Senin (25/8/2025), ketika Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bersama Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Pratikno, meresmikan inisiasi pembangunan Rumah Sakit (RS) Royal Batavia Cakung di Jakarta Timur. Pembangunan ini akan menjadi tonggak awal rebranding RSUD di Jakarta agar setara dengan standar internasional.

Gubernur Pramono menjelaskan, RS Royal Batavia Cakung akan menjadi RSUD kelas B bertaraf internasional pertama di Jakarta. Meski mengusung konsep modern, rumah sakit ini tetap memadukan unsur budaya Betawi sebagai identitas kota.

"Hari ini, saya bersama Menko PMK, Pratikno, hadir untuk inisiasi pembangunan RS Royal Batavia Cakung. Rumah sakit ini nantinya akan berdiri di atas lahan kurang lebih 1,9 hektare dengan 282 kamar rawat inap. Nanti akan dibangun 13 lantai dan memiliki desain bangunan ala Betawi," jelasnya.

Pramono berharap pembangunan rumah sakit dapat berjalan tepat waktu sesuai target dan menjadi titik awal peningkatan kualitas kesehatan warga Jakarta menjelang usia kota yang ke-500 tahun.

"Diharapkan (pembangunannya) selesai paling lama akhir tahun 2027. RS ini akan bertaraf internasional dan baru pertama kali rumah sakit daerah di Jakarta namanya tidak menggunakan istilah RSUD. Ini juga merupakan RS ke-32 yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta. Biaya pembangunan ini akan memakan biaya APBD secara year on year," ungkap Pramono.

Baca juga: Deklarasi Satgas Jaga Jakarta, Gubernur Pramono Ajak Warga Perkuat Keamanan Ibu Kota

Peningkatan Layanan Kesehatan Nasional

Mendukung komitmen tersebut, Menko PMK RI, Pratikno, menegaskan pemerintah pusat sepenuhnya mendukung pembangunan RS Royal Batavia Cakung sebagai upaya meningkatkan standar fasilitas kesehatan nasional.

"Kami mengapresiasi komitmen Pemprov DKI Jakarta dan berharap ini dapat mengurangi potensi kehilangan devisa negara serta memberikan pilihan bagi warga Indonesia untuk mengakses layanan kesehatan berkualitas dengan skema pembiayaan JKN," ujar Pratikno. 

Ia juga berharap daerah lain dapat mengikuti langkah Jakarta dalam meningkatkan kualitas layanan medis, sehingga masyarakat tidak perlu berobat ke luar negeri untuk mendapatkan pelayanan berstandar internasional.

Sebagai informasi, RS Royal Batavia Cakung akan hadir dengan layanan unggulan Penyakit Infeksi Emerging (PIE) dan Trauma Center sebagai Center of Excellence. Rumah sakit ini juga dilengkapi laboratorium biomolekuler, fasilitas radiodiagnostik seperti MRI dan CT-scan, serta tetap mengutamakan keselamatan pasien dan keramahan layanan.

Selain itu, RS ini juga menawarkan layanan prioritas seperti Kanker, Jantung, Stroke, Uronefrologi, dan Kesehatan Ibu dan Anak (KJSU-KIA), serta layanan spesialis lain seperti Respirasi-TB, Diabetes, Gastrohepatologi, hingga Kesehatan Jiwa yang berstrata Madya.

Adapun nama “Royal Batavia” dipilih karena memiliki makna filosofis yang kuat. Kata “Royal” mencerminkan kesan keagungan, elegan, terpercaya, dan kehormatan. Sedangkan “Batavia” merujuk pada nama lama Jakarta yang digunakan pada tahun 1621-1942. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved