Jumat, 22 Agustus 2025

PB HMI Kecam Keras Ahok

Menurut HMI pernyataan Ahok menyinggung dan menyakiti perasaan umat muslim

Editor: Yudie Thirzano
Repro/Kompas TV
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (tengah) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat seusai mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lapangan Irti Monas, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kandidat Petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali menuai kontroversi, kemarahan dan kecaman dari masyarakat luas terkait pernyataannya tentang surat al-Maidah ayat 51.

Kecaman keras di sampaikan oleh Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI).

Menurut Ketua Umum PB HMI, Mulyadi P Tamsir, Ahok tidak dapat memposisikan diri sebagai pemimpin yang baik dan bijak serta mampu menjadi tempat bernaung bagi seluruh komponen masyarakat tanpa membedakan suku, ras dan agama.

Menurut HMI pernyataan Ahok menyinggung dan menyakiti perasaan umat muslim. 

“Sebagai umat muslim kami merasa tersinggung dan kami mengecam keras atas apa yang telah ia katakan,” tegas Mulyadi di Jakarta, Jumat (7/10/2016) dalam rilisnya kepada tribunnews.com

Menurut Mulyadi, seorang pemimpin harus mampu menempatkan dan menyesuaikan diri serta mampu menjaga etika sehingga bisa menjadi teladan bagi seluruh kelompok masyarakat.

“Ini bukan kali pertama Ahok melontarkan pernyataan kontroversial yang menyakiti perasaan masyarakat luas. Dari itu kami menilai bahwa tidak terdapat nilai-nilai kebijaksanaan yang melekat pada diri Ahok,” kata Mulyadi.

Mulyadi menilai, gaya bicara Ahok di depan publik seolah-olah tegas dan apa adanya, namun tidak beretika tersebut mencerminkan kepribadian yang cacat mental.

“Ahok harus belajar lagi cara bagaimana berbicara dengan menggunakan bahasa yang lebih bijak, santun dan beretika,” ungkapnya.

Sementara itu, Rofiqi seorang fungsionaris Departeman di PB HMI menyatakan dalam situasi panasnya persaingan politik Jakarta, HMI berharap masyarakat harus bersikap tenang, bijaksana dan jangan sampai terprovokasi oleh pihak-pihak yang sengaja mencederai proses demokrasi.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan