Kamis, 20 November 2025

Kasus First Travel

Sedihnya Sri dan Sang Suami Lima Jam Perjalanan ke Jakarta Tapi Tak Bisa Ambil Paspor

Warga Cirebon, Jawa Barat itu datang untuk melaporkan Fisrt Travel sekaligus mengambil paspor yang dijadikan barang bukti.

Theresia Felisiani/Tribunnews.com
Sri 

Baca: Empat Hari Jelang Wukuf, 112 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Arab Saudi

Supriatin mendaftar pada Desember 2016 dan dijanjikan First Travel berangkat pada Mei 2017.

Namun, hingga kini Supriatin bersama enam tetangganya tidak kunjung mendapat kepastian berangkat umrah.

"Ya saya nunggu aja kabarnya dari teman-teman, tapi sampai sekarang enggak ada kabar, tahunya sudah ada kasus aja," ujar Supriatin di rumahnya, Jumat (25/8/2017).

Supriatin sudah melunasi biaya umrah kepada First Travel sebesar Rp 14,3 juta beserta 10 persen pajaknya.

Pembayaran dilunasi dalam dua tahap, Rp 5 juta dan pembayaran kedua Rp 9,3 juta.

"Waktu itu kayak dikejar-kejar, dalam beberapa hari harus lunas dua kali bayar dalam jangka waktu satu bulan. Karena kami sudah siap, ya kami lunasin," ungkap Supriatin.

Setelah melunasi pembayaran, Supriatin diberi pakaian dan koper berlogo First Travel. Tapi kini perempuan kelahiran Surabaya itu sangat sedih dan kecewa karena tidak kunjung diberangkatkan umrah.

"Pas dengar (First Travel bermasalah) sedih, nyesal, kecewa, campur aduk. Kok jadi begini. Ngumpulin (uang) sedikit-sedikit. Jadi pikiran terus, enggak bisa tidur," kata dia.

Tiga bos first travel Andika Surachman, Anniesa Hasibuan dan Kiki Hasibuan.
Tiga bos first travel Andika Surachman, Anniesa Hasibuan dan Kiki Hasibuan. (ISTIMEWA)

Supriatin melunasi biaya umrah kepada First Travel dari hasil menabung selama sekitar lima tahun. Dia menyisihkan uang dari penghasilannya sebagai pemijat khusus perempuan bertarif Rp 45.000.

Sementara suami Supriatin, Arifin (50), bekerja sebagai pengemudi odong-odong pada pagi hingga sore hari. Penghasilan Arifin dan istrinya sama-sama tidak menentu.

Namun, jika dirata-rata, setiap harinya Arifin membawa pulang uang ke rumah sebesar Rp 15.000 hingga Rp 20.000.

Arifin dan Supriatin tinggal di rumah kontrakan selama lebih dari 15 tahun. Keduanya telah dikaruniai seorang anak perempuan berusia 13 tahun yang kini duduk di bangku SMP.

Arifin dan Supriatin harus membayar uang mengontrak rumah sebesar Rp 7 juta per tahun. Supriatin kini hanya bisa berharap bisa segera diberangkatkan umrah oleh First Travel, atau uangnya dikembalikan. (the/kps)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved