Begini Kronologi Kasus Pelajar Korban 'Gladiator' di Bogor, Makam Dibongkar sampai Pelaku Tertangkap
Diketahui, kasus ini kembali muncul di permukaan karena sang ibu, Maria Agnes yang masih sangat terpukul dengan kejadian yang menimpa sang anak.
Editor:
Ferdinand Waskita
Pembongkaran makam Hilarius itu dilakukan polisi untuk mengetahui penyebab kematian pelajar tersebut.
Saat pembongkaran, keluarga juga hadir dan berada di sekitar lokasi.
Sejumlah kepolisian dari Polsek Bogor Utara dan bagian identifikasi Polresta Bogor Kota juga hadir.
Menurut Paur Humas Polresta Bogor Kota, Ipda Rachmat Gumilar pembongkaran makam tersebut akan dilakukan oleh Tim Dokter Polisi (Dokpol) Polda Jabar.
"Dipimpin langsung oleh dokter ahli forensik Kompol Dr Ihsan, dibantu tiga staf dan Urkes dan rumkit Polresta bogor Kota," katanya.
Setelah menggali sekitar satu jam, peti jenazah Hilarius berhasil diangkat.
Kembali melansir dari Tribun Bogor, petugas langsung membungkus peti tersebut dengan terpal biru kemudian dipindahkan ke tenda tertutup berukuran 4 x 4 meter.

Peti mati itu terpantau masih dalam keadaan utuh saat diangkat dari liang lahat.
Jasad Hilarius langsung diautopsi di dalam tenda yang berada di lokasi pemakaman.
Autopsi dilakukan oleh Tim Dokter Polisi (Dokpol) Polda Jabar yang dimpin langsung oleh dokter ahli forensik, Kompol Dr Ihsan, dibantu oleh tiga staf dan Urkes dan rumkit Polresta Bogor Kota.
Kapolres Bogor, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya ikut mengawasi jalannya autopsi.
"Untuk mencari sebab kematian korban dan untuk pembuktian juga, maka dari itu autopsi ini perlu dilakukan," kata Ulung kepada wartawan, Selasa (19/9/2017).
Yang mengejutkan, kondisi jasad Hilarius masih utuh meski sudah satu tahun lebih dikuburkan.
Hal ini diungkapkan oleh Ulung di sela-sela proses autopsi di lokasi pemakaman.
"Kondisi jenazah utuh," ujarnya melansir dari Tribun Bogor.