Banjir Jakarta
NEWS UPDATE: Ini 12 Kawasan di Jakarta yang Terancam Banjir Kiriman Sore Ini
Ketinggian muka air di Bendung Katulampa itu meningkat sangat cepat dari sebelumnya siaga I (posisi 220 cm) pada pukul 08:30 WIB.
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ini peringatan bagi warga Jakarta yang tinggal di daerah rawan banjir, terutama di sekitar bantaran atau kawasan yang dialiri Sungai Ciliwung.
Berdasarkan data di Pintu Air Bendung Katulampa, Bogor, Senin (5/2/2018) sekitar pukul 09:05 WIB tinggi muka air telah mencapai 240 cm atau masuk kategori (level) Siaga I.
Siaga I adalah sebutan atau istilah untuk menunjukkan level tertinggi dari tingkatan banjir.
Ketinggian muka air di Bendung Katulampa itu meningkat sangat cepat dari sebelumnya siaga I (posisi 220 cm) pada pukul 08:30 WIB.
Perjalanan air dari Bendung Katulampa, Bogor, sampai di Jakarta (Pintu Air Manggarai) sekitar 9 jam.
Baca: Sejak Pagi, 25 Truk Sampah Diangkut dari Pintu Air Manggarai
Cuaca di sekitar Bendung Katulampa juga masih hujan.
Dengan demikian, jika pukul 09:05 WIB Bendung Katulampa siaga I, maka sembilan jam kemudian atau sekitar pukul 18:00 WIB atau menjelang maghrib sebagian wilayah Jakarta bakal direndam banjir.
Akun twitter resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, @BPBDJakarta pun mengingatkan akan bencana banjir ini.
"Warga Dihimbau Tetap Waspada terhadap adanya banjir,Pukul. 09.05 WIB Pintu Air Katulampa Siaga 1 Ketinggian 240/Hujan, Karet, Manggarai dan Pasar Ikan Siaga 3. Wilayah terdampak dapat dilihat di >> http://bpbd.jakarta.go.id/news/detail/1720 … #OperasiSiagaIbukota," tulis akun twitter BPBD.
Setidaknya ada 12 kawasan atau daerah yang bakal terkena dampak banjir dari meluapnya Sungai Ciliwung.
Ke-12 kawasan itu adalah:
- Srengseng Sawah
- Rawajati
- Kalibata
- Pengadegan
- Pejaten Timur
- Kebon Baru
- Bukit Duri
- Balekambang
- Cililitan
- Cawang
- Bidara Cina
- Kampung Melayu
Hujan deras, muka air meluap
Seperti diberitakan Wartakotalive.com, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa hujan deras yang berlangsung sejak kemarin hingga saat ini di wilayah hulu Sungai Ciliwung di daerah Bogor, telah menyebabkan debit Sungai Ciliwung meningkat.
Tinggi muka air di Bendung Katulampa telah mencapai 220 centimeter pada Senin (5/2/2018) pukul 08.30 Wib sehingga menyentuh pada level Siaga I atau level tertinggi dari tingkatan banjir.
“Pada pukul 09.00, naik menjadi 230 centimeter, kemudian pada pukul 09.05 menjadi 240 centimeter. Level Siaga I di Bendung Katulampa jika tinggi muka air Sungai Ciliwung di atas 200 centimeter. Hujan masih berlangsung di wilayah Bogor sehingga dapat menambah debit banjir Sungai Ciliwung,” kata Sutopo, Senin (5/2/2018).
Dengan status Siaga 1 Bendung Katulampa, lanjut Sutopo, maka warga di sekitar Sungai Ciliwung diimbau untuk waspada.
Masyarakat yang tinggal di pinggiran bantaran sungai Ciliwung di wilayah Bogor agar tidak melakukan aktivitas di sungai, seperti di Katulampa, Sukasari, Baranangsiang, Babakan Pasar, Sempur, Pabaton, Kedung Badak, dan Kedung Halang.
Begitu juga masyarakat di sekitar bantaran Sungai Ciliwung di daerah Depok.
“Diprediksikan sekitar sembilan jam ke depan debit banjir akan sampai di Pintu Air Manggarai, Jakarta. Banjir diprediksi akan menggenangi bantaran sungai di sekitar wiilayah di Jakarta seperti daerah Srengseng Sawah, Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Balekambang, Cililitan, Bidara Cina dan Kampung Melayu,” kata Sutopo.
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sungai dan dapat mengevakuasi barang-barang rumah tangga ke tempat yang aman, khususnya bagi permukiman di bantaran sungai Ciliwung.
Diprediksi banjir tidak akan besar dan meluas karena hujan tidak merata.
Sungai-sungai lain di wilayah Jakarta masih level normal atau aman seperti Kali Krukut, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Karet, dan Kali Pesanggrahan sehingga banjir diperkirakan hanya terjadi di permukiman di bantaran sungai.
Daerah-daerah lain masih aman.
“BPBD Kabupaten Bogor dan BPBD DKI Jakarta telah menyebarkan informasi peringatan dini banjir kepada masyarakat, aparat Lurah dan Kecamatan. Peralatan, logistik, dan personil disiapkan untuk melakukan antisipasi banjir,” jelasnya.
Februari, tambah Sutopo, adalah puncak hujan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Potensi banjir akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya curah hujan.
Masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi banjir dan genangan.
Penulis: Suprapto