Rabu, 27 Agustus 2025

Pengakuan N, Terpengaruh Alkohol saat Siram Putri Angkatnya Pakai Air Panas Hingga Mengaku Khilaf

N mengaku mendapat desakan dari ibunya untuk menganiaya SA. Dia juga mengaku menganiaya SA dalam pengaruh alkohol

TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Wakapolresta Depok AKBP Arya Perdana (tengah) memimpin ungkap kasus penganiayaan anak yang dilakukan oleh N (25) 

"Setelah diiming-imingi baru dia pulang, lalu disuruh bikinin kopi buat polisi sama mamang saya," kata Anggar.

Lama ditunggu polisi, ternyata Tika tak kunjung muncul.

Setelah itu, Anggar tak tahu lagi karena dia pulang ke rumah saat malam makin larut.

SA sejak Senin malam, dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Jakarta Selatan, karena kondisi lukanya yang memprihatinkan.

"Pagi ini saya baru ke rumah sakit, saya dampingin SA, dan dia lagi berbaring sendirian gitu. Dia kan enggak punya keluarga kandung," kata Anggar.

ilustrasi penganiayaan anak
ilustrasi penganiayaan anak (Tribun Batam/Istimewa)

Baca: KPAI Dalami Dugaan Keterlibatan Guru Ngaji Ajak Anak-anak Ikut Aksi 22 Mei

Karena tak memiliki keluarga kandung, di RSUP Fatmawati SA hanya dijaga dan didampingi oleh tetangga dan warga sekitar yang peduli dengan keadaan SA.

"Ada tante Isni sama saudara-saudara tetangga saya juga di situ ngurus," kata Anggar.

Korban Disiram Air Panas

Kasus penganiayaan yang dialami gadis cilik berinisial SA (10) diduga sudah terjadi secara berulang.

Seperti diungkapkan Anggar Asmaul Alfia (19), tetangga korban yang menyebarkan peristiwa itu melalui akun media sosial Instagram-nya, SA kerap kali jadi sasaran pelampiasan bila Cantika alias Tika (22), ibu angkat SA yang diduga pelaku utama, bertengkar dengan suaminya.

"Jadi sebelumnya itu memang pernah juga dilihat sama tetangga, kalau si Cantika ini berantem dengan lakinya, si SA sering jadi pelampiasan," ujar Anggar saat berbincang dengan Warta Kota, Selasa (28/5/2019).

Seperti diberitakan sebelumnya, Caca ditemukan warga dalam kondisi tubuh penuh luka mirip siraman air panas di kediaman nenek angkatnya, Gang Haji Limun RT 01 RW 02 Kelurahan Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere, Kota Depok, Senin (27/5/2019) siang.

Menurut Anggar, SA pernah mengaku, bila dia punya salah sedikit saja, pasti akan berujung pada penganiayaan.

"Ditanya dong sama temen saya, biasanya dipukul pakai apa. Kadang pake power bank, kadang gagang jemuran, dan terakhir ini disiram air panas," bilang Anggar, menirukan ucapan SA.

Masih menurut Anggar, hingga kini keberadaan Cantika sendiri masih gelap.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan