Kamis, 28 Agustus 2025

Demo di Jakarta

Terduga Perakit Bom Molotov yang Hendak Menyusup di Aksi Mujahid 212 Diketahui Punya 3 Istri

SG (30), terduga perencana kerusuhan yang ingin menyusup saat aksi Mujahid 212 baru saja memiliki seorang anak.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Tampak depan kediaman DS yang alamatnya dicatut SG di Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (30/9/2019). 

DS bahkan ogah meminjamkan alamat rumahnya di Jalan Kayu IV bila tak diminta kerabatnya yang mengenal dan menyarankan SG meminjam alamat DS.

Selain SG, Densus 88 mengamankan lima terduga yang berencana menyusup ke aksi Mujahid 212 lalu berbuat kerusuhan dengan bekal bahan peledak.

Mereka yakni AB, YF, AU, OS dan SS yang diamankan sekira pukul 01.00 WIB di Jalan Maulana Hasanudin, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

Perbaiki Laptop Ketua RT yang Rusak

Kartu nama yang diakui SG tempat kerjanya kepada Ketua RT 06 Kahar Triyono di Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (30/9/2019).
Kartu nama yang diakui SG tempat kerjanya kepada Ketua RT 06 Kahar Triyono di Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (30/9/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

SG (30), terduga perakit bom molotov sekaligus perencana kerusuhan saat aksi Mujahid 212 Sabtu (28/9/2019) mengaku bekerja di satu kios service handphone ITC Cempaka Mas.

Ketua RT 06/RW 05 Kelurahan Kayu Putih Kahar Triyono (52) pengakuan tersebut disampaikan SG saat mengurus surat pengantar hendak menikah pada tahun 2018.

"Bilangnya baru keterima kerja di tempat servis handphone di ITC Cempaka Mas, waktu itu dia ngasih kartu nama tempatnya kerja ke saya," kata Kahar di Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (30/9/2019).

Sebelum memberikan kartu nama tempatnya mengaku bekerja, Kahar memang bercerita hendak memperbaiki laptopnya yang rusak.

SG yang meminjam alamat seorang warga perempuan RT 06 berinisial DS (47) pun menawarkan jasa mereparasi laptop Kahar.

"Kata dia 'Sini saya yang perbaiki pak laptopnya, gampang itu mah'. Saya sih waktu itu mau-mau saja, tapi belum sempat minta tolong diperbaiki ke SG," ujarnya.

Meski sempat memperingati DS agar tak memperbolehkan alamatnya dipinjam SG demi menjadi warga dan dapat menikah di DKI Jakarta.

Kahar tak menyangka SG diamankan polisi beberapa jam sebelum aksi Mujahid 212 dimulai berencana melakukan aksi teror.

"Tahu sih kalau SG ditangkap, sudah banyak beritanya. Saya awalnya juga enggak mau ngurusin KTP dia, tapi enggak sangka juga SG kena kasus seperti ini," tuturnya.

Terlepas dari SG yang bahkan tak bisa disebut warga pendatang di RT 06 karena tak saling kenal dengan DS yang meminjamkan alamat.

Selama berbincang di kediamannya, Kahar menilai SG tak pernah menunujukkan gelagat orang yang menyetujui radikalisme.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan